Sabtu 12 Sep 2015 17:19 WIB
Musibah Crane Jatuh

Pesan Jamaah Indonesia Agar Keluarganya tak Panik

Rep: EH Ismail/ Red: Indah Wulandari
Suasana beberapa saat setelah crane jatuh di Masjidi Haram.
Foto: Foto : Saudi TV via AP
Suasana beberapa saat setelah crane jatuh di Masjidi Haram.

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Jamaah calon haji yang sedang berada di Makkah meminta para keluarga dan kerabat di Tanah Air tidak panik.

“Tolong, Mas. Beri tahu semua orang di Tanah Air kalau kami baik-baik saja dan bisa tetap ibadah di Masjidil Haram,” kata ketua rombongan KBIH Nurul Haramain Harmen Her kepada Republika.co.id di pelataran Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Sabtu (12/9) siang.

Harmen membawa 157 jamaah haji asal Provinsi Jambi yang berniat melakukan umrah. Saat kejadian, jamaah asal Jambi yang tergabung dalam kelompok penerbangan (kloter) BTH 18 baru tiba di Bandara Internasional King Abdul Azis (KAA) Jeddah.

Harmen yang mendapakan kabar musibah cranesengaja tidak memberitahukan peristiwa tersebut kepada jamaah.

“Sebagian sudah ada yang tahu sendiri, sebagian jamaah lain tidak kami beri tahu,” ujarnya.

Harmen ingin jamaah tidak terganggu. Apalagi, pada Sabtu (12/9) pagi, Harmen mendapatkan kabar lokasi kecelakaan sudah bersih dan kini tengah diperbaiki.

“Saya ingin jamaah bisa tenang melakukan umrah. Musibah harus disikapi sebagai ujian dari Allah SWT dan jamaah kami minta tetap bersabar, ikhlas serta fokus,” ujar Harmen.

Kendati mencoba menenangkan jamaah, Harmen memutuskan untuk mengubah rencana kegiatan rombongan KBIH Nurul Haramain selama di Makkah.

Dia akan mengurangi kegiatan umrah sunah yang sebelumnya telah direncakan. Jamaah diminta lebih banyak istirahat di pemondokan sampai waktu puncak haji atau wukuf tiba.

Suparto bin Samuji Musmusia, jamaah asal Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara menyatakan, dia tidak khawatir atas kecelakaan crane yang terjadi di Masjidil Haram. Dia dan sang istri, Misanah binti Mansyur, akan tetap beribadah di masjid terbesar di dunia tersebut dan berdoa di depan Kakbah.

“Musibah itu bisa terjadi di mana saja terhadap siapa saja. Insya Allah kami tetap akan beribadah seperti biasa. Normal lah,” kata Suparto.

Hujan lebat disertai angin kencang menerpa kawasan Masjidil Haram, Jumat (11/9) menjelang Maghrib. Akibat tiupan angin kencang tersebut, sebuah crane ambruk di atap Babus Salam. Bandul crane dan puing beton menimpa sejumlah jamaah tepat di dekat pintu masuk utama sai.

Sampai Sabtu siang,  sekitar 107 jamaah haji dari berbagai negara wafat dan 238 lainnya luka-luka.  Kepala Daerah Kerja Makkah PPIH Arab SAudi Arsyad Hidayat akan menggelar jumpa pers pada pukul 13.00 waktu Arab Saudi mengenai perkembangan jumlah korban.

“Sampai saat ini masih kita update terus datanya. Mohon sabar karena kita akan mencari kepastian terlebih dahulu agar kabar tidak simpang-siur,” ujar Arsyad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement