REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Pemerintah membadalhajikan dua jamaah yang meninggal dunia karena insiden mobile crane terjungkal di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Jumat (11/9).
"Untuk setiap jamaah haji yang wafat pemerintah akan membadalkan atau menggantikan ibadah hajinya. Mereka sudah beribadah haji," kata Ketua Daerah Kerja (Daker) Makkah Arsyad Hidayat, Sabtu (12/9).
Pemerintah sudah menyediakan dana untuk membadalhajikan 150 jamaah pada penyelenggaraan haji tahun ini. Ada tiga kriteria jamaah haji yang akan dibadal haji oleh pemerintah.
Pertama, jamaah meninggal dunia di asrama haji, dalam perjalanan, dan meninggal dunia di Arab Saudi sebelum wukuf. Kedua, jamaah sakit parah selama berada di Arab Saudi. Kriteria badal haji ketiga, yaitu jamaah mengalami gangguan jiwa selama di tanah suci.
Arsyad mengatakan, seluruh jamaah haji yang meninggal di Tanah Suci akan dimakamkan di Saraya. "Wilayah masuk kota Makkah. Untuk pemakaman akan diberitahukan ke keluarga, tapi tidak ada undangan atau fasilitas ke Arab Saudi," kata dia.
Hingga Sabtu pukul 13.00 waktu Arab Saudi (WAS), Daker Makkah mencatat dua jamaah haji asal Indonesia meninggal karena insiden mobile crane. Keduanya, yaitu Iti Rasti Darmini dari Kloter JKS dan Masnauli Sijuadil Hasibuan dari Kloter MES 09.