REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Daerah Kerja (Daker) Makkah memastikan lima jamaah asal Indonesia meninggal dunia akibat mobile crane yang terjungkal di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Ahad (13/9) dini hari waktu setempat. Dengan demikian, jumlah jamaah haji yang meninggal karena peristiwa crane pada Jumat (11/9) lalu sebanyak tujuh orang.
Kepala Daker Makkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Arsyad Hidayat mengatakan lima jamaah tersebut terverifikasi setelah tim Daker Makkah mendatangi pemulasaran jenazah di Al Muaisin, Makkah. Maktab sedang mengurus sertifikasi kematian (COD) kelima jenazah itu. Namun, ada tujuh saksi yang turut menyaksikan jenazah di pemulasaran jenazah.
Menurut Arsyad, empat nama baru yang jenazahnya terverifikasi di pemulasaran merupakan jamaah yang selama ini dikabarkan meninggal. "Ada satu nama baru," kata dia, di Kantor Daker Makkah, Ahad (13/9) dini hari waktu Arab Saudi (WAS).
Arsyad menyebutkan, lima jamaah yang terverifikasi, yaitu Painem Dalio Badullah dari Kelompok terbang (Kloter) Medan (MES) 08, Saparini Baharuddin Abdullah dari Kloter Medan (MES) 08, Nurhayati Rasad Usman dari Kloter Padang (PDG) 04, dan Ferry Mauludin Arifin dari Kloter Jakarta-Bekasi (JKS) 12.
Selain keempat jenazah tersebut, satu jenazah lagi, yaitu atas nama Adang Joppy Lili dari Kloter JKS 16. "Dengan demikian, jamaah haji yang telah kami pastikan meninggal berjumlah tujuh orang," ujar dia.
Sebelum mengumumkan nama korban, Arsyad menyatakan, Daker Makkah telah menghubungi keluarga korban yang terverifikasi meninggal dunia. Sebagian anggota keluarga almarhum telah berhasil dihubungi. Daker Makkah berkomunikasi langsung dengan mereka. Sebagian belum berhasil dihubungi karena keterbatasan akses kepada keluarga.
Arsyad menyatakan pemerintah dan PPIH Arab Saudi menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya jamaah haji korban mobile crane terjungkal. "Semoga amal ibadah mereka diterima Allah, dan keluarga mendapat kesabaran, dan kita semua mendapatkan hikmahnya," kata dia.