Ahad 13 Sep 2015 11:29 WIB
Musibah Crane Jatuh

Insiden Crane, Keluarga Jamaah Wafat Asal Bekasi Histeris

Rep: C37/ Red: Angga Indrawan
Sejumlah jamaah melintasi crane proyek perluasan masjid yang jatuh di Masjidil Haram, Makkah, Sabtu (12/9).   (Reuters/Mohamed Al Hwaity)
Sejumlah jamaah melintasi crane proyek perluasan masjid yang jatuh di Masjidil Haram, Makkah, Sabtu (12/9). (Reuters/Mohamed Al Hwaity)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Suasana kediaman Ferry Mauludin (37 tahun) jamaah haji Kloter 12 asal Kota Bekasi dirundung duka. Ibu dari korban crane jatuh di Masjidil Haram itu menangis histeris saat mendengar kabar putranya meninggal dunia.

"Ya Allah anakku udah nggak ada lagi, ya Allah. Dia pergi nggak pulang lagi," ucap Zainab, ibu Ferry dengan menangis histeris.

Kabid Penyelenggara Ibadah Haji dan Umroh Ajam Mustajam berusaha menghibur keluarga, khususnya sang Ibu. "Yang membuka pintu surga nanti anaknya Bu, InsyaAllah. Ikhlas ya Bu," kata Ajam menghibur di rumah duka, Kompleks Kemenakertrans Blok E3/40 RT 007 RW 06 B No. 15, Ahad (13/9)

Sebelumnya, kabar mengenai crane jatuh sudah mulai meresahkan keluarga. Namun, karena belum ada keterangan resmi dari Kemenag, mereka masih berharap jika Ferry baik-baik saja. Sang Ibu pun terus melihat di depan televisi sambil menangis histeris.

Kedatangan pihak PPIH Embarkasi Jakarta Bekasi telah mengkonfirmasi kecemasan mereka dan membuat keluarga seluruhnya menangis. Linda Marlinda, istri Ferry yang awalnya terlihat tegar mulai menangis ketika ibu Ferry terus menerus menyebutkan cucunya yang baru berumur 10 bulan.

"Tolong sayangi anakku ya Allah. Anaknya masih kecil ya Allah. Tolong diberikan ketabahan untuk istrinya agar bisa merawat anaknya dengan baik," ucap ibunya terus-menerus. 

 

 

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement