Ahad 13 Sep 2015 17:21 WIB
Musibah Crane Jatuh

Ini SMS Terakhir Almarhum Joppy Sebelum Wafat di Tanah Suci

Rep: c01/ Red: Teguh Firmansyah
Suasana di rumah korban meninggal crane jatuh di Masjidil Haram yang juga guru di SMAN 8 Bandung, Adang Joppy Lili
Foto: Republika/C01
Suasana di rumah korban meninggal crane jatuh di Masjidil Haram yang juga guru di SMAN 8 Bandung, Adang Joppy Lili

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jumlah WNI yang tewas akibat runtuhnya crane di Masjidil Haram kini bertambah setelah jenazah Raden Adang Joppy Lili teridentifikasi. Sebelum wafat, guru SMAN 8 Bandung ini sempat melakukan komunikasi terakhirnya dengan keluarga di Kota Bandung melalui pesan singkat.

Putra pertama Almarhum Joppy, Yoga Permana (27), mengatakan ia menerima pesan singkat terakhir dari ayahnya pada Jumat (11/9) pukul 04.30 waktu Arab Saudi. Dalam pesan singkat tersebut, Almarhum Joppy mengabarkan rencana kepulangannya ke Tanah Suci dan menanyakan kesediaan Yoga untuk menjemput Almarhum Joppy dan Istri usai menunaikan ibadah haji.

"Aa, ini jam setengah 5 di Mekah menjelang shalat subuh. Insyaallah tanggal 4-5 Oktober Papah pulang. Aa bisa jemput apa engga?" tulis Almarhum Joppy dalam pesan singkat yang ditunjukkan oleh Yoga di rumah duka pada Ahad (13/9).

Yoga mengatakan kedua orang tuanya, Adang Joppy Lili dan istri, melaksanakan ibadah haji pertamanya berdua di Tanah Suci. Pascamendengar kabar jatuhnya crane Masjidil Haram, ia mendengar informasi simpang siur.

Sang bunda dan ayahnya berpisah karena hendak menunaikan shalat maghrib. Oleh karena itu, ibunya juga tidak mengetahui pasti bagaimana nasib Joppy pascainsiden robohnya crane.

Tak lama berselang, Yoga mendapat kabar bahwa ayahnya dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan ambulans karena menderita cidera di kaki. Saat Yoga mengecek rilis nama WNI yang menjadi korban jiwa dalam insiden crane ini pada Sabtu (12/9), Yoga juga tidak menemukan nama ayahnya.

Merasa khawatir karena belum mendengar kabar langsung, Yoga kemudian menelepon langsung crisis center yang diberikan Kementerian Agama pada Sabtu. Hasil pengecekan tidak menunjukkan indikasi bahwa Almarhum Joppy menjadi korban.

Akan tetapi, pada Ahad (13/9) pagi, sekitar pukul 06.00 WIB, Yoga menerima telepon dari crisis center. Pihak crisis center pada saat itu mengabarkan bahwa Almarhum Joppy dipastikan tewas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement