REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Menteri Haji Arab Saudi Bandar Hajjar mengatakan musim haji kali ini akan menjadi pengurangan jumlah peziarah terakhir seiring penyelesaian pekerjaan ekspansi di dalam Masjidil Haram.
"Mulai musim haji berikutnya, jumlah peziarah akan meningkat menjadi lima juta dan kemudian ke 30 juta dalam lima tahun mendatang," kata Menteri Haji seperti dilansir arabnews.
Ia menuturkan semua upaya dilakukan untuk membuat haji tahun ini luar biasa dan berbeda dibandingkan dengan musim-musim sebelumnya.
Upaya tersebut, lanjut Hajjar, meliputi pembentukan dan pengoperasian sistem elektronik terpadu untuk peziarah yang datang dari luar Arab Saudi.
Selain nama-nama jamaah haji, Hajjar menyebut aspek lain yang didokumentasikan diantaranya seperti kontrak dan paket layanan yang ditawarkan, transportasi dan akomodasi.
Ia menjelaskan Kementerian Haji berkoordinasi dengan Departemen Luar Negeri, untuk mengeluarkan visa haji bagi setiap orang melalui sistem elektronik terpadu.
"Adapun peziarah internal, kementerian juga mendirikan sistem elektronik yang memungkinkan warga dan penduduk mengajukan aplikasi meminta ijin, melalui penyedia layanan haji pilihannya,'' terang Hajjar.
Terkait masalah coronavirus, sang menteri menegaskan keamanan para tamu Allah, dan kepastian mereka melakukan ritual suci dan kembali ke negara mereka dengan aman dan bebas dari masalah kesehatan adalah prioritas utama dari Arab Saudi.
Dalam hal ini, Hajjar menilai Raja dan Putra Mahkota Arab Saudi telah mengarahkan semua pihak yang terlibat dalam operasi haji untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik dan perawatan medis bagi semua peziarah dan pengunjung.