Selasa 15 Sep 2015 00:00 WIB

Katering Makan Siang Jamaah Indonesia Disetop Sementara

Rep: Ratna Puspita/ Red: Indah Wulandari
Makan siang buat jamaah haji
Foto: antaranews
Makan siang buat jamaah haji

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Layanan katering makan siang di Makkah berhenti sementara mulai Selasa (15/9). Jamaah pun diminta mengantisipasi hal ini dengan cara memasak atau membeli makanan untuk makan siang.

 

"Ada beberapa jalan di Makkah yang ditutup menjelang wukuf," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin usai melakukan kunjungan ke dua perusahaan katering dan Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Makkah, Senin (14/9)

Layanan akan berhenti sementara karena lalu lintas di Makkah sudah sangat padat dan tidak memungkinkan untuk pendistribusian makan siang.

 

Ketika berada di perusahaan katering Al Munief, Lukman sempat bertanya kepada Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama Sri Ilham Lubis mengenai pemberhentian sementara layanan katering di Makkah.

 "Apakah pemberhentian sementara layanan katering di Makkah ini sudah disosialisasikan kepada jamaah?" kata dia.

 

Menurut Sri Ilham, jamaah sudah diinformasikan bahwa layanan katering makan siang akan berhenti mulai 15 September 2015. Jamaah akan kembali mendapatkan layanan makan siang pada 2 Oktober atau sembilan hari setelah prosesi wukuf di Arafah.

 

Kepada Lukman, Sri Ilham menyatakan, jamaah juga akan menerima layanan katering ketika melakukan rangkaian ibadah haji di Arafah, Mudzalifah, dan Mina (Armina).

 "Ada 15 kali makan selama di Armina," kata dia. Jamaah juga akan mendapatkan satu //snack// ketika di Mudzalifah.

 

Ketika berkunjung ke penyedia katering, Lukman memastikan cara pengemasan ke dalam kotak-kotak boks. Menag juga memantau distribusi makanan ke jamaah ketika mendatangi Pemondokan 208, Sektor 2 di Hotel Arkan Bakka, Mahbas Jin, Makkah.

 

"Tidak satu pun jamaah yang mengeluh secara prinsipil. Semua menyatakan enak, hanya menyarankan ditambah. Tidak hanya sehari sekali, minimal dua kali sehari. Mungkin haji yang akan datang bisa direalisasikan," kata Lukman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement