REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan peringatan bahwa orang-orang tanpa izin haji tidak akan diizinkan untuk masuk Makkah.
Dilansir dari Arabnews, Selasa (15/9), Brigadir Jenderal Khaled bin Al-Qahtani Nashat mengatakan bahwa patroli dikerahkan untuk mencegah lalu lintas dan pelanggaran lainnya di titik masuk Makkah.
“Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa para jamaah haji dapat melakukan ritual ibadah mereka dengan aman,” ujarnya.
Al-Qahtani mengatakan, ada arahan dari pemerintah yang menguraikan hukuman untuk orang yang tidak memenuhi peraturan haji. Warga dan ekspatriat yang mengangkut jamaah ilegal akan ditangkap dan telah kendaraan mereka disita.
Brigadir Abdul Rahman Salem Al-Thamali, kepala polisi Taif dan komandan dari monitoring dan kontrol pos pemeriksaan setempat menegaskan, tidak akan membedakan antara warga negara dan ekspatriat.
Ia mengatakan, petugas di berbagai pos pemeriksaan akan bertanggung jawab untuk memeriksa mobil dalam perjalanan ke Makkah. Ini termasuk pos pemeriksaan Al-Mahamadia, Al-Hada, Akher, dan Al-Asher.
Komandan pos pemeriksaan keamanan sementara Brig. Fahd Al-Madiehesh,, mengatakan mereka akan menyebar lebih dari 200 kilometer di jalan-jalan yang mengarah ke Makkah, termasuk yang berjalan melalui lembah dan lahan pertanian.
Brigadir Ayed Al-Bugami, komandan keamanan jalan di Provinsi Makkah mengatakan, ada empat lokasi di titik masuk ke Makkah, termasuk Al-Shumaisi, Al-Qaqiah, dan Al-Taniem. Dia mengatakan tujuannya adalah untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas di jalan-jalan yang mengarah ke Makkah.