Selasa 15 Sep 2015 22:12 WIB

Jamaah Keluhkan Sulitnya Cari Makan

Katering haji
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Katering haji

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Jamaah haji asal Indonesia yang tinggal di Sektor 6, Syisyah, Makkah, mengeluhkan sulitnya cari makan setelah layanan makan siang dihentikan sementara pada Selasa (15/9). Mukimin yang menjual makanan khas Indonesia sering ditertibkan oleh petugas keamanan.

‎Rusmaidi dari Kelompok Terbang (Kloter) Palembang (PLM) 13 mengatakan pemondokan di Sektor 6 yang menempati Hotel setara bintang tiga memang sudah bagus. Namun, tidak banyak rumah makan atau restoran di sekitar pemondokan. "Kami jadi sulit cari makan," kata dia kepada Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang berkunjung ke Pemondokan 611, Sektor 6 di Syisyah, seperti dilaporkan wartawan Republika, Ratna Puspita, Selasa (15/9).

Menurut Rusmaidi, ini menyulitkan jamaah mencari makanan. Apalagi, mukimin yang menjual makanan sering kali ditertibkan oleh petugas keamanan. Karena itu, dia menyesalkan penghentiaan layanan makanan siang.

Jamaah lainnya yang tinggal di Pemondokan 611, Anasom, juga mengeluhkan hal serupa. Tidak banyak rumah makan di sekitar pemondokan sehingga menyulitkan jamaah yang tidak masak. "Kalau tidak masak susah cari lauknya," kata dia.

Lukman mengatakan layanan makan siang tahun ini merupakan pertama kalinya. Sebagai percobaan pertama, pemerintah memberikan jamaah 15 kali layanan makan siang. Persoalan lainnya, dia menuturkan, lalu lintas Makkah yang mulai padat menjelang prosesi wukuf di Arafah. Ini, kata Lukman, bakal menyulitkan proses distribusi katering ke pemondokan jamaah.

Pemerintah sebenarnya sudah meminta pemilik hotel menyediakan kafetaria atau rumah makan. Namun, tidak semua hotel mampu melakukannya. Ada hotel yang bisa menyediakan kafetaria seperti di Pemondokan 201, Hotel Arkan Bakkah. Namun, banyak hotel yang terkendala izin dari pemerintah setempat.

Untuk itu, Lukman menyatakan, ada dua solusi terkait penyediaan layanan makan pada penyelenggaraan tahun depan. Pertama, pemerintah menambah volume makan kepada jamaah. Kedua, pemerintah bekerja sama dengan Pemerintah Arab Saudi agar seluruh hotel menyediakan kafetaria. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement