REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Jumlah jamaah haji asal Indonesia yang memasuki Kota Kelahiran Nabi SAW terus mengalami peningkatan. Lebih dari 90 persen dari total jamaah haji reguler sudah berada di Makkah.
Kepala Seksi Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Reza Muhammad Marzal mengatakan, sebanyak 140.360 jamaah haji asal Indonesia sudah masuk Kota Kelahiran Nabi Muhammad SAW hingga Selasa (15/9) waktu Arab Saudi. Jumlah itu mencapai 91 persen dari total jamaah haji reguler yang mencapai 155.800 orang.
Reza menyatakan, mereka didampingi oleh 1.703 petugas haji asal Indonesia. "Jadi jamaah dan petugas haji yang sudah berada hingga Selasa sore berjumlah 142.062 orang yang tergabung dalam 341 kelompok terbang (kloter)," kata dia, seperti dilaporkan wartawan Republika, Ratna Puspita, Selasa (15/9).
Dia menjelaskan, 91 persen jamaah itu tiba dari dua pintu masuk ke Makkah, yaitu Madinah dan Jeddah. Jamaah yang berangkat dari tanah air pada gelombang pertama mendarat di Madinah untuk melaksanakan ibadah Arbain, yaitu shalat wajib 40 waktu berturut-turut di Masjid Nabawi. Setelah sembilan hari, jamaah gelombang satu berangkat ke Makkah.
Jamaah yang berangkat dari tanah air pada gelombang kedua mendarat di Jeddah. Selanjutnya, jamaah akan melakukan perjalanan darat selama dua jam menuju Makkah. Jamaah akan berangkat ke Madinah untuk ibadah Arbain pascawukuf di Arafah.
Menurut Reza, 64.529 jamaah datang dari Jeddah bersama 783 petugas yang tergabung dalam 157 kloter. Sebelumnya, 75.832 jamaah haji dari Madinah sudah tiba di Makkah. "Mereka tergabung dalam 184 kloter yang didampingi oleh 919 petugas kloter," kata dia.
Pemerintah Arab Saudi akan menutup Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, pada 18 September 2015. Jamaah yang tergabung dalam kloter terakhir dari Indonesia akan mendarat di Jeddah pada 17 September 2015. Mereka akan bergabung dengan jutaan jamaah dari seluruh dunia untuk melakukan rangkaian ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, pada 23 hingga 27 September 2015.