Kamis 17 Sep 2015 16:08 WIB

Jamaah Haji Diminta Waspadai Virus Unta

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Damanhuri Zuhri
Unta
Foto: alarabiya
Unta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jamaah haji Indonesia diminta untuk mewaspadai penyakit mers corona virus alias virus unta yang banyak terdapat di Timur Tengah. Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan, gejala virus unta ditandai dengan batuk, demam serta sesak napas selama 14 hari sejak bepergian dari negara Timur Tengah.

"Kalau ada yang mengalami seperti itu harus segera melapor ke layanan kesehatan untuk diperiksa," kata Menkes Nila Moeloek di Istana Negara, Kamis (17/9).

Menurut Nila, hingga saat ini belum ada laporan dari posko kesehatan Indonesia di Arab Saudi mengenai calon jamaah haji yang positif terjangkit virus unta. Namun, apabila ditemukan kasus tersebut, penderita harus dikarantina agar penyakitnya tidak menular.

"Kalau ada satu orang di pesawat terbang yang positif, saya kira beberapa tempat duduk di sekitarnya harus kita isolasi dan itu juga harus tercatat," tutur Nila.

Menkes menuturkan, wabah virus unta berbahaya apabila tidak cepat diketahui. Oleh karenanya, Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan untuk memberikan pengumuman dalam pesawat yang membawa pulang jamaah haji mengenai virus unta.

Lewat pengumuman tersebut, diharapkan jamaah haji akan langsung tanggap apabila mengalami gejala batuk, demam dan sesak napas sepulangnya dari Arab Saudi.

"Memang tidak semua orang yang mengalami gejala-gejala itu positif virus unta. Oleh karena itu harus diperiksa untuk memastikan penyakitnya," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement