REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Kantor Kementrian Agama Jawa Timur Mahfud Sodar melaporkan, pada pelaksanaan ibadah haji tahun 2015, calon jemaah haji dari embarkasi Surabaya tercatat sebanyak 28.676 orang. Dari jumlah tersebut, yang batal berangkat sebanyak 187.
“Mereka batal berangkat karena sejumlah faktor, seperti hamil, sakit, hingga wafat sebelum berangkat,” ujar Mahfud dalam siaran pers tertulis yang diterima Republika di Surabaya, Kamis (17/9) malam.
Mahfud mendoakan, mereka yang berangkat ini menjad haji mabrur dan bisa melewati proses haji dengan sehat dari awal hingga datang kembali ke Tanah Air.
“Semoga dengan menjadi tamu Allah, jamaah bisa melakukan ibadah dengan sempurna tapi jangan sampai diforsir ibadah sehingga menyebabkan kelelahan,'' kata Mahfud mengingatkan.
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengingatkan jamaah haji Indonesia mengatur pola ibadah mereka. Alasannya, saat ini cuaca di Tanah Duci terbilang ekstrem dibandingkan musim-musim haji sebelumnya.
Menurut Saifullah, cuaca ekstrem yang ada saat ini silih berganti. Terkadang panas, dingin, serta diwarnai hujan. Dalam menghadapi kondisi cuaca seperti itu, ia berpesan, jemaah harus dapat menyesuaikan diri. Artinya, menurut Saifullah, jemaah harus mengatur ibadahnya sesuai kemampuan.
"Bedasarkan statistik yang dihimpun setiap tahun, jamaah yang wafat paling banyak terjadi setelah wukuf di Arafah,'' ujar Gus Ipul, begitu ia akrab disapa usai melepas kloter terakhir.