REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Dua jamaah calon haji yang meninggal dunia dalam musiba jatuhnya mobile crane pada Jumat (18/9) lalu, telah dimakamkan. Dengan demikian, sebelas jamaah haji Indonesia yang menjadi korban mobile crane di Masjidil Haram sudah dimakamkan.
"Sebelas jamaah haji Indonesia yang wafat sudah dimakamkan semua," kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Arsyad Hidayat, Jumat sore waktu setempat.
Arsyad memastikan pemakaman dua jamaah bernama Painem Dalio Abdullah dan Saparini Baharuddin Abdullah setelah Kepala Seksi Perlindungan Jamaah Daker Makkah PPIH Arab Saudi Letnan Kolonel Jaetul Muchlis Basyir melakukan pengecekan ke Maktab 47.
"Pemakaman ini menjadi tanggung jawab maktab 47," ujarnya.
Maktab merupakan pelaksana lapangan Muassasah Asia Tenggara yang bertugas memberikan pelayanan kepada jamaah haji Indonesia selama di Makkah, termasuk pemondokan, tenda, dan pemakaman jenazah. Satu maktab bertanggung jawab terhadap sekitar tiga ribu jamaah.
Painem dan Saparini tergabung dalam Kloter MES 08 Embarkasi Medan. Keduanya tinggal di Pemondokan 701, Sektor 7, yang menjadi tanggung jawab maktab 47.
Pada Jumat pagi, Arsyad menjelaskan sembilan jamaah haji Indonesia yang wafat karena mobile crane terjungkal telah dimakamkan. Sembilan korban, yaitu Iti Rasti Darmini, Masnauli Sijuadil Hasibuan, Nurhayati Rasad Usman, dan Ferry Mauluddin Arifin Dulhai.
Adang Joppy Lili, Sriyana Marjo Sihono, Masadi Saiman Tarimin, Siti Rukayah Abdus Somad Dasimon, Darwis Rahim Cogge.
Selain jamaah wafat, kejadian itu juga menyebabkan 42 jamaah haji Indonesia mengalami luka. Hingga saat ini, 19 jamaah luka masih dirawat di rumah sakit setempat dan 23 lainnya sudah kembali ke pemondokan masing-masing.
Raja Salman sebagai Khadim al Haramain atau Pelayan Dua Kota Suci telah memerintahkan agar para keluarga korban jiwa maupun luka itu mendapatkan santunan. Keluarga atau ahli waris korban yang meninggal akan mendapatkan santunan 1 juta Riyal (setara Rp 3,8 miliar).
Korban cacat fisik atau luka berat juga akan mendapatkan santunan 1 juta riyal. Korban luka akan mendapat santunan sebesar 500 ribu riyal.
Raja Salman juga mengundang dua anggota keluarga korban yang meninggal untuk berhaji tahun depan. Raja Salman juga mengundang jamaah haji yang terhalang ibadah hajinya tahun ini untuk menyempurnakan ibadahnya tahun depan.