Sabtu 19 Sep 2015 05:14 WIB

Jamaah Bergerak ke Arafah 22 September 2015

Jamaah haji melaksanakan wukuf di Padang Arafah.
Foto: Republika/Yogi Ardhi/ca
Jamaah haji melaksanakan wukuf di Padang Arafah.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ratna Puspita dari Tanah Suci

MAKKAH -- Jamaah haji akan bergerak ke Padang Arafah untuk melaksanakan prosesi puncak haji, yaitu wukuf, pada 8 Zulhijjah atau 22 September 2015.

Maktab selaku penanggung jawab tenda atau pemondokan jamaah sudah melakukan qur'ah atau undian keberangkatan jamaah ke Arafah.

Kepala Daerah Kerja Makkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) Arab Saudi Arsyad Hidayat menyatakan pemberangkatan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu Pukul 08.00, 12.00, dan 16.00 waktu Arab Saudi.

Mekanisme pemberangkatan sudah diatur melalui qur'ah atau undian oleh maktab. "Itu yang kami mohon kepada jamaah untuk mempedomani urutan tersebut," kata Arsyad, Jumat (18/9).

PPIH Arab Saudi juga mengimbau jamaah yang berangkat pada pagi dan siang hari untk membawa perbekalan. Bekal makan itu untuk dimakan sebelum fasilitas pemberian makan di Arafah pada malam hari. "Agar pada saat sampai di Arafah tidak lapar. Tidak mudah temukan warung atau penjualan makanan," kata dia.

Saat ini, muassasah melalui maktab sedang mempersiapkan berbagai fasilitas seperti tenda, toilet, dan dapur. Arsyad menerangkan PPIH Arab Saudi juga terus melakukan pemantauan agar kualitas tenda, karpet, toilet dan dapur sesuai dengan yang dijanjikan oleh muassasah.

Sebagai persiapan rangkaian ibadah haji di Armina, PPIH Arab Saudi juga sedang seleksi petugas badal haji. "Mereka yang akan membadalhajikan semua jamaah haji yang wafat, termasuk 11 karena crane," kata Arsyad.

Kepala Bidang Bimbingan Ibadah dan Pengawasan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) PPIH Arab Saudi Ali Rokhmad menyatakan, pemerintah menyiapkan anggaran badal haji untuk 150 jamaah yang meninggal, sakit parah, atau gila.

Pemerintah juga menyiapkan kriteria bagi petugas yang akan melakukan badal haji. Ali menjelaskan, petugas badal haji terdiri dari para tenaga musiman atau temus di Arab Saudi.

Para temus ini harus mengajukan permohonan melakukan badal haji ke PPIH Arab Saudi. Selanjutnya, panitia akan melakukan seleksi.

Petugas untuk badal haji harus sudah berhaji dan membuat pernyataan tidak sedang membadalkan orang lain. "Petugas harus melaksanakan tugas dengan amanah dan dapat dipertanggungjawabkan," kata Ali

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement