Sabtu 19 Sep 2015 05:20 WIB

Jelang Armina, Jamaah Diimbau Menahan Diri Keluar Pemondokan

Rep: ratna puspita/ Red: Damanhuri Zuhri
Pemondokan haji di Arab Saudi.
Foto: Republika/Muhammad Subarkah/ca
Pemondokan haji di Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Jamaah diimbau menahan diri keluar dari pemondokan menjelang prosesi wukuf di Padang Arafah, pada 23 September mendatang. Apalagi, bus shalawat berhenti melayani jamaah mulai Sabtu (19/9) siang.

Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Arsyad Hidayat mengatakan, jamaah sebaiknya tidak keluar pemondokan menjelang rangkaian ibadah haji di Arafah, Mina, dan Muzdalifah. "Kalau tidak ada kepentingan mendesak, lebih baik di pemondokan," kata dia, Jumat (18/9).

Menjelang prosesi wukuf di Padang Arafah, Arsyad menyatakan, jamaah haji Indonesia dapat memanfaatkan waktu yang ada untuk beribadah dan beristirahat di pemondokan. Untuk shalat, jamaah dapat melaksanakan shalat di masjid yang dekat dengan pemondokan atau mushala di dalam hotel," kata dia.

Apalagi, Arsyad menuturkan, bus shalawat akan dihentikan sementara mulai Sabtu (19/9).  Bus shalawat masih beroperasi sampai sebelum Zuhur untuk mengantar jamaah ke Masjidil Haram. "Namun setelah Dzuhur,bus shalawat sudah tidak beroperasi lagi," kata dia, Jumat (18/9).

Jika jamaah nekat keluar pemondokan untuk shalat di Masjil Haram maka mereka harus berjalan kaki atau menggunakan angkutan umum. Arsyad pun menyatakan jamaah agar waspada manakala akan memanfaatkan angkutan umum. "Terutama dengan adanya potensi lonjakan harga," kata dia.

Arsyad juga mengingatkan agar jamaah berhati-hati karena Masjidil Haram sudah semakin ramai. Tidak hanya oleh jamaah dari Indonesia, namun juga dari seluruh dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement