Sabtu 19 Sep 2015 07:08 WIB

KH Didin Hafidhuddin Meresapi Kesyahduan Mabit di Armina

Rep: c 35/ Red: Indah Wulandari
Prof Dr KH Didin Hafidhuddin MS
Foto: Dok SBBI
Prof Dr KH Didin Hafidhuddin MS

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menunaikan ibadah haji yang merupakan rukun Islam kelima ini merupakan sebuah impian terbesar bagi umat Islam. Motivasi besar para jamaah calon haji dari berbagai negara itulah yang membuat suasana saat mabit (bermalam) di Mina terkesan syahdu.

Hal itu juga dirasakan oleh Guru Besar Institut Pertanian Bogor KH Didin Hafidhuddin. Selama tiga malam, mantan Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) ini menghabiskan waktu hanya untuk beribadah dan berinteraksi dengan para jamaah haji lainnya.

"Merasakan mabit di Mina mendapatkan pengalaman yang luar biasa, di situ letak kebersamaannya. Asalkan benar-benar mabit di Mina bukan di hotel," tegasnya, Jumat (18/9).

Selama di Mina, dia menemui berbagai jenis karakter manusia. Mulai dari sifat dan karakter manusia yang mudah marah, penyabar, dan segala macamnya akan terlihat ketika mabit.

Menurut Didin, selama di Mina tersebut tidak ada perbedaan antarmasing-masing jamaah. Tidak peduli pula jabatan dan kedudukan mereka. Hal itulah, ujarnya, yang membuat jamaah benar-benar merasakan kesyahduan berzikir dan thawaf bersama di Mina.

Maka, ujarnya, ketiga tempat, yaitu Padang Arafah, Mina, dan Muzdalifah (Armina) merupakan tempat terbaik yang berpengaruh luar biasa bagi jamaah haji. Dia mengaku, ketiga tahap haji tersebut yang berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kualitas diri dan juga kualitas umat dan bangsa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement