REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Satu dari dua lengan mobile crane yang terjungkal melintang di atap bangunan sa'i, Masjidil Haram, Makkah. Lengan crane itu mulai dipindahkan pada Sabtu (19/9) dini hari waktu Arab Saudi.
Proses evakuasi lengan crane itu dilakukan dengan cara memotongnya menjadi beberapa bagian. Pemotongan dilakukan di atap bangunan sa'i yang berlokasi di sisi barat Masjidil Haram. Pemotongan bagian pertama dilakukan selama dua jam, mulai pukul 00.00 hingga 02.00 waktu Arab Saudi.
Bagian crane yang dipotong sekitar tiga meter, mulai dari bagian sambungan. Para pekerja juga sudah memasang crane statis di antara Bab As Salam dan Bab Ali untuk memudahkan pengangkutan crane dari atap bangunan sa'i.
Selanjutnya, crane statis itu mengangkut potongan crane dari atap gedung ke lantai di pelataran Masjidil Haram. Selanjutnya, crane statis itu kembali mengangkat potongan crane ke atas truk. Potongan crane diikat ke badan truk, lalu truk keluar dari Kompleks Masjidil Haram.
Selama proses pengerjaan, pekerja juga sudah menutup sebagian pelataran antara Bab As Salam dan Bab Ali. Pekerja juga mengecor bagian belakang bawah mobile crane yang terangkat. Ini untuk memastikan mobile crane tidak terhempas ketika seluruh bagian lengan crane sudah dipotong.
Angin kencang menjungkalkan mobile crane yang berada di pelataran bagian barat Masjidil Haram pada Jumat (11/9). Bagian belakang kendaraan pengangkut berwarna hijau itu terangkat hingga tampak bagian bawahnya.
Jatuhnya crane mengakibatkan 107 jamaah meninggal.