Ahad 20 Sep 2015 10:06 WIB

Tim Pengawas Haji DPR: Persiapan Armina Sudah Matang

Rep: Muhammad Subarkah/ Red: Didi Purwadi
Maktab di Mina (ilustrasi)
Foto: Antara/Prasetyo Utomo
Maktab di Mina (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Tim pengawas  haji DPR RI menilai bahwa kementerian agama dan PPIH telah melakukan persiapan yang matang dalam melayani jamaah pada masa puncak haji, yakni melakukan ibadah di Arafah, Mudzalifah, dan Mina (Armina).

Semua fasilitas yang dulu telah dijanjikan kepada DPR untuk melayani jamaah ketika pembahasan Biaya Penyenggaraan Ibadah Haji (BPIH ) telah disediakan. Termasuk penyediaan sarana pendingin udara (water cooler) yang baru tahun ini diadakan.

Berdasarkan pantauan DPR, setiap maktab akan diisi oleh kurang lebih 3000 jamaah. Di setiap maktab disediakan 10 kamar mandi untuk laki-laki dan 10 untuk perempuan. Setiap maktab akan difasilitasi water cooler sebanyak 60 unit. Selain itu, PPIH juga menyiapkan dapur umum untuk keperluan memasak makanan bagi para jamaah selama wukuf.

"Tahun ini, seluruh maktab Indonesia akan difasilitasi dengan karpet. Itu adalah fasilitas yang diberikan oleh muassasah secara gratis. Kalau harus menyewa, tentu biayanya sangat mahal,'' kata Ketua Komisi VIII DPR, Saleh Partaonan Daulay, ketika berbincang dengan Republika.co.id dari  Makkah, Ahad (20/9) dini hari.

''Namun, salah satu kendala yang sulit dihindarkan kemungkinan adalah kepadatan lalu lintas di kawasan Armina. Karena itu, para petugas haji diminta untuk memandu para jamaah agar disiplin dan tepat waktu,'' katanya. ''Itu sangat penting untuk memudahkan mobilisasi para jamaah dari Mekkah, Arafah, Muzdalifah, dan Mina.''

Menurut dia, tim pengawas haji DPR RI juga melakukan peninjauan ke Muzdalifah dan Mina. Di sana tim memeriksa kebutuhan dan fasilitas para jamaah. Termasuk fasilitas tenda, kamar mandi, dapur umum, dan lalu lintas jamaah dari dan menuju jamarat (tempat melontar jumroh).

"Alhamdulillah, menurut pemantauan kami, di mudalifah dan Mina juga sudah disiapkan dengan baik. Tinggal kita berdoa agar semua jamaah haji kita bisa melaksanakan ibadah dengan baik dan tidak menemukan kendala,'' katanya.

Sepanjang Sabtu kemarin, (19/9), Tim Pengawas haji DPR RI telah melakukan pengawasan dan pengecekan ke daerah Armina (Arafah, Muzda ifah, dan Mina). Pengawasan ini dilakukan untuk mengecek persiapan PPIH Kementerian Agama dalam mempersiapkan prosesi ibadah di kawasan Armina. Prosesi ibadah di Armina sangat penting mengingat puncak penyelenggaraan ibadah haji berada di lokasi kawasan tersebut. "Secara syari'at misalnya, haji itu adalah di 'arafah. Tidak sempurna haji seseorang jika tidak melakukan wukuf di Arafah".

Oleh karena itu, seluruh jamaah haji dari berbagai belahan dunia akan berkumpul di Arafah. Karena kepadatan jumlah jamaah, PPIH harus bisa memastikan bahwa seluruh jamaah haji Indonesia bisa sampai di Arafah tepat waktu. Tentu tidak mudah mobilisasi jamaah yang berjumlah 168.800 orang tersebut.

Di Arafah, Tim pengawas haji DPR RI memeriksa keamanan jalur transportasi dari Mekkah ke Arafah menuju Muzdalifah terus ke Mina dan kembali lagi Makkah. Selain itu, Tim pengawas DPR juga memeriksa fasilitas dan sarana yang dibutuhkan jamaah selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Fasilitas yang diperiksa antara lain; dapur umum, kamar mandi, tenda, alat pendingin (water cooler), karpet, kecukupan air, distribusi makanan, dan evakuasi dan pengamanan jamaah dalam keadaan darurat.

"Kita mengharapkan bahwa seluruh jamaah kita diberikan pelayanan terbaik. Tidak boleh ada yang tidak kebagian makanan, tidak bisa wudhu', tidak bisa ke kamar mandi, dan lainnya. Selain itu, selama wukuf, diharapkan mereka tidak kepanasan dan tetap nyaman melakukan ibadah,'' kata Saleh. n muhammad subarkah

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement