REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH – Jamaah yang sakit saat melakukan wukuf di Padang Arafah tidak perlu merasa khawatir. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sudah menyiapkan program OTW alias Obat Tepat Waktu bagi mereka.
“Program ini kita maksudkan agar jamaah sakit dapat segera mendapatkan obat yang diperlukan,” kata Pengendali Teknis Bidang Kesehatan Satuan Operasional Arafah dokter Purwakaning Purnomo Agung kepada wartawan Republika, EH Ismail di Makkah, Arab Saudi, Ahad (20/9).
Dalam program tersebut, kata Agung, jamaah haji yang sudah mengidap penyakit tertentu, misal darah tinggi, dan diabetes dianjurkan meminta obat ke dokter kloter. Selanjutnya, dokter kloter akan menidaklanjuti kebutuhan obat tersebut kepada petugas kesehatan di tingkat sektor untuk diteruskan ke Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) yang berada di Tenda Misi Haji Indonesia.
“Semua kebutuhan obat itu akan kita cukupi,” ujar Agung.
Kendati demikian, Agung menyarankan, jamaah hendaknya menjaga kesehatan tubuh masing-masing dengan banyak mengkonsumsi air. Asupan air diperlukan lantaran suhu udara di Arafah saat wukuf pada Rabu (23/9) diperkirakan berkisar antara 40 sampai 45 derajat Celcius. Suhu panas ekstrem ini tidak biasa dihadapi oleh jamaah haji Indonesia yang tinggal di daerah tropis dengan suhu hangat.
Suhu panas udara di Arafah, Agung melanjutkan, berpotensi cepat menguras stamina jamaah Indonesia. Karena itu, jamaah diimbau agar banyak minum air sehingga cairan yang hilang melalui keringat bisa tergantikan. Selain itu, jamaah juga disarankan mengkonsumsi kurma sebagai sumber energi dan glukosa yang cepat diserap tubuh.
“Sehingga jamaah yang lemas itu cepat segar lagi,” ujarnya.
Agung menjelaskan, dalam kondisi normal tiap hari seseorang harus minum minimal dua liter air. Jamaah harus membawa air minum yang cukup agar tidak mengalami dehidrasi selama wukuf.