REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Ketua DPR RI Setya Novanto dan sejumlah pimpinan DPR lainnya yang diundang Raja Salman ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji akan memanfaatkan juga waktu mereka untuk melihat kondisi jamaah Indonesia di Tanah Suci.
"Kami datang ke sini untuk memenuhi undangan Raja Salman. Dari Jeddah, langsung ke sini (Makkah) untuk umrah sekalian melihat langsung (kondisi) jamaah haji kita," ujarnya ketika ditemui usai melakukan umrah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Ahad (21/9).
Setya Novanto datang ke Tanah Suci didampingi pimpinan DPR lainnya, seperti Fahri Hamzah (Wakil Ketua), Fadli Zon (Wakil Ketua), dan Jazuli Juwaini (Ketua Fraksi PKS).
Para pimpinan DPR tersebut, seperti diungkap Setya Novanto, akan mengunjungi pemondokan jamaah di Makkah, sekaligus melihat kualitas pelayanan yang diberikan pemerintah khususnya Kementerian Agama sebagai Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH).
Sementara soal musibah crane jatuh, Setya Novanto mengatakan, DPR akan mengawasi pencairan santunan dari Raja Salman untuk ahli waris korban crane.
"Kami akan awasi betul, agar semua sampai kepada keluarga yang diberi kuasa untuk (menerima santunan) itu," ujarnya.
Setya Novanto juga mengkritisi penanganan dan pengarah petugas belum optimal di Masjidil Haram, terkait pengarahan jalur yang tepat di tengah banyak pembangunan di masjid tersebut.
Politisi Partai Golkar ini mengimbau agar jamaah calon haji Indonesia agar hati-hati dan mengikuti aturan yang ada di tengah kepadatan Mekkah oleh kedatangan jamaah dari seluruh penjuru dunia.
"Saya mengharapkan (jamaah) betul-betul mengikuti aturan yang ada," ujarnya.
Selain itu, ia mengimbau jamaah juga benar-benar memanfaatkan keberadaan di Tanah Suci untuk beribadah dan berdoa.
Terkait dengan itu pula, ia berharap pemerintah aktif melakukan pendekatan untuk mengantisipasi masalah keterlambatan visa untuk musim haji tahun depan.
"Saya harap ini juga jadi perhatian, agar (pelayanan) bisa lebih baik," katanya.