Dilaporkan oleh EH Ismail dari Makkah, Arab Saudi
REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH --- Puluhan tenda jamaah haji Indonesia di Padang Arafah roboh diterpa angin kencang, Selasa (22/9) malam. Tenda-tenda yang roboh tersebut berada di maktab nomor 8 dan 9 yang dihuni jamaah haji dari Banten, Jakarta Selatan, dan Depok.
Robohnya tenda disebabkan angin kencang disertai klat yang menerpa Padang Arafah selepas Isya. Jamaah yang sedang berada di dalam tenda sudah menduga tenda mereka akan roboh. Mereka pun memutuskan untuk keluar dari tenda.
“Nggak lama kita semua keluar, tenda akhirnya roboh,” ujar Somali, jamaah haji asal Jakarta Selatan kepada Republika.
Somali melanjutkan, saat kejadian jamaah baru saja selesai melaksanakan shalat Isya berjamaah. Angin kencang yang menggoyang-goyangkan tenda membuat jamaah berhamburan ke luar. Mereka meninggalkan barang bawaan di dalam tenda.
“Alhamdulillah, nggak ada satu orang pun di dalam pas tendanya roboh,” kata jamaah dari Kloter JKG 12 ini.
Muhammad Abdullah Misan, jamaah asal Cinere, Depok, Jawa Barat mengatakan, tenda-tenda di maktab nomor 8 roboh sesaat sebelum rombongan memasuki tenda. Misan dan rekan-rekannya belum sempat memasuki tenda ketika angin kencang disertai debu pasir meniup perkemahan mereka.
“Beruntung tadi bus kami nyasar, sehingga sampai sini terlambat,” ujar Misan.
Misan menjelaskan, dia dan rombongan berangkat dari pemondokan di Makkah selepas Maghrib. Di dalam bus yang dikemudikan sopir dari Mesir itu ada dua orang petugas. Di tengah jalan, petugas dan pengemudi tidak mengetahui arah menuju Padang Arafah. Akhirnya, mereka pun sampai di lokasi wukuf selepas Isya.
“Baru kami turun dan menuju tenda, eh tiba-tiba tendanya roboh. Untungnya belum ada yang masuk tadi,” kata Misan.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang langsung meninjau lokasi robohnya tenda meminta jamaah agar bersabar. Amirul Haj pun segera meminta petugas agar membantu jamaah mengungsikan sementara waktu jamaah dari maktab 8 dan 9 ke tenda mushola yang ada. Setelah memberikan instruksi tersebut, Menag bertolak ke kantor Muassasah Muthowwafah guna mencari jalan keluar atas musibah tersebut.
“Ini biar segera selesai masalahnya karena kasihan jamaah sudah malam harus berada di luar tenda,” kata Menag.
Kepala Satuan Operasional Arafah Muzdalifah Mina (Armina) Letkol Caj Abu Haris Mutohar memastikan tidak ada korban luka akibat robohnya puluhan tenda jamaah haji Indonesia tersebut. “Ini segera akan diperbaiki,” katanya.
Kepala Bidang Perlindungan dan Keamaan Jamaah PPIH Arab Saudi Kolonel Tri Budi Utomo menilai, robohnya tenda dikarenakan kesalahan pengikatan simpul-simpul tali tenda. Tiang-tiang penyangga tenda hanya diikat dengan simpul sederhana tanpa mempertimbangkan aspek ketahanan apabila tenda diterpa angin kencang.
“Ini, lihat saja sendiri besinya cuma ditempel kemudian diikat seadanya. Pekerja dari muassassah nampaknya tergesa-gesa,” kata dia. Saat ini, puluhan pekerja dari muassassah sedang mencoba mendirikan kembali tenda-tenda yang roboh.