REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Anggota Amirul Hajj Masdar F Mashudi mengatakan Islam merupakan agama yang menjunjung tinggi perdamaian dan kedamaian, melalui perlindungan terhadap jiwa, harta, dan hak asasi manusia lain.
"Pada 15 abad silam Rasullah dalam khutbah wadanya (perpisahan) menegaskan prinsip yang mendasar tentang perlindungan jiwa, harta, dan hak asasi manusia yang lain," kata kyai dari Dewan Syuro PB NU itu dalam khutbah wukuf, di Arafah, Arab Saudi, Rabu, waktu setempat.
Rasulullah bersabda, "Bahwa darah dan harta dan kalian terlindungi sebagai mana terlindungi dan dimuliakannya hari ini, hari Arafah, pada hari ini bulan haji dan pada negeri yang suci."
Namun diakui Masdar, sampa saat ini masalah hak asasi masih menjadi persoalan yang bahkan sulit dipahami ketika terjadi pertumpahan dengan alasan absurd, di beberapa negara negara Islam.
"Seolah kita tidak beranjak dari isu-isu yang elementer dan tidak meningkat pada peradapan yang lebih tinggi," ujarnya.
Fakta seperti itu, menurutnya harus dicermati dan menjadi kepedulian umat Islam, khususnya di Indonesia sebagai negara dengan jumlah persentasi umat Islam terbesar. "Penting sekali bagi kita meletakkan kembali konsep dasar islam. Islam sesungguhnya adalah agama salam, agama yang menjunjung tinggi perdamaian dan kedamaian," ujarnya.