Kamis 24 Sep 2015 20:35 WIB
Insiden Mina

Fahri Hamzah Kritik Pengaturan Jamaah di Mina yang tak Ketat

Rep: c30/ Red: Bilal Ramadhan
Fahri Hamzah
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Fahri Hamzah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Pengawas Haji Fahri Hamzah turut berduka dan berbelasungkawa atas tragedi Mina yang kembali terulang. Fahri memaparkan bagaimana tragedi ini bisa terjadi mengulang sejarah masa lalu.

Ia menduga musibah di Mina ini bisa terjadi akibat penumpukan jamaah haji yang tidak diatur dan tidak bisa dihindari saat menjalankan prosesi ibadah haji. Menurutnya, kesepakatan hanya dilakukan saat prosesi wukuf di Arafah saja di mana seluruh negara dan mazhab berada di padang Arfah pada tanggal 9 Dzulhijjah (Rabu, 23/09).

Setelah selesai wukuf, jamaah tidak lagi diatur secara ketat, bahkan mungkin diserahkan pada masing-masing negara atau masing-masing jamaah. Di sinilah mula-mulanya, rombongan yang ingin segera menuntaskan rukun dan wajib haji segera menuju Mina untuk melempar jumrah.

Pada saat yang bersamaan ini akhirnya musibah terjadi. Karena masing-masing jamaah dipastikan berangkat ke Mina setelah subuh. Padahal saat peristwa terjadi pada pukul 09.00 pagi di mana di Masjidil Haram sedang melaksanakan shalat Idul Adha.

"Memang pemerintah Saudi sudah membangun banyak jalur setelah kejadian Mina yang menelan korban hampir 1.500 orang pada 1990. Tetapi rasanya pergerakan jamaah masih sangat tidak terkendali dan juga tidak terfasilitasi," ujar Fahri dalam siaran pers yang diterima ROL, Kamis (24/9).

Tapi kembali lagi, pergerakan jamaah yang tidak terkendali dan tidak terfasilitasi ini yang menyebabkan tragedi masa kelam kembali terkuak. Maka Fahri mengapresiasi apa yang dilakukan oleh amirul haj dan Menteri Agama Indonesia yang cukup berani menyentil pemerintah Saudi dalam sambutan menjelang wukuf kemarin. Bahwa, Saudi harus bisa membangun fasilitas yang lebih baik lagi untuk para jamaah haji ini.

Apa yang dilakukan oleh menteri agama dan amirul haj ini wajar di mata Fahri, apalagi setelah sebelumnya tidak begitu lama kejadian jatuhnya crane raksasa yang merenggut banyak korban. Maka sudah selayaknya bagi pemerintah Indonesia untuk mengambil inisiatif dan mendesak pemerintah Saudi agar segera membicarakan penyelenggaraan haji ini secara bersama-sama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement