REPUBLIKA.CO.ID, MINA -- Jalan Arab 204 yang menjadi lokasi insiden maut Mina masih diblokade aparat keamanan setempat. Tentara dan polisi Pemerintah Arab Saudi masih berjaga-jaga di pintu masuk dan tak memperkenankan jamaah haji yang ingin menuju jamarat melintas di jalan tersebut.
Wartawan Republika.co.id, EH Ismail, di lokasi kejadian, Jumat (25/9) dini hari melaporkan, sejumlah ambulans masih hilir-mudik dengan sirine yang mengaung-aung. Jamaah Indonesia juga banyak yang ditemui melintas dari arah jamarat ke Jalan Arab 204 kendati jalur ini bukan merupakan jalur utama jamaah haji Tanah Air.
"Tadi nggak boleh masuk terus kita dialihkan ke gang tembus ke sini," kata Syarif, seorang jamaah dari Lampung.
Jalan Arab 204 adalah salah satu jalan alternatif menuju jamarat dari Rumah Sakit Mina Al-Wadi atau Syuq Arab. Sejumlah maktab jamaah Indonesia berada di samping kanan dan kiri RS Mina Al-Wadi. Di antaranya adalah maktab 14, 15, dan 16 di wilayah Mina dan maktab 7, 8, dan 9 di wilayah Mina Jadid.
Syarif mengaku tidak tahu Jalan Arab 204 bukan merupakan jalur resmi jamaah haji Indonesia. Dia hanya mengikuti iring-iringan jamaah yang ingin pulang ke arah RS Mina Al-Wadi.
Adapun di kanan-kiri Jalan Arab 204 adalah maktab-maktab yang ditempati jamaah haji asal India, Mesir, Sudan, dan sejumlah negara Afrika lainnya. Pusat Kendali Haji di Mina yang berlokasi di dekat persimpangan Jalan 204 dan 217 tampak masih disibukkan dengan koordinasi dan komunikasi mengenai insiden. Ratusan jamaah haji dilaporkan wafat dalam insiden Kamis (24/9) pagi dan melukai ratusan lainnya. Tiga di antara korban wafat adalah jamaah haji Indonesia.
"Kita masih terus melakukan mengidentifikasi korban. Mudah-mudahan hanya tiga ini yang menjadi korban," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.