Jumat 25 Sep 2015 12:37 WIB
Insiden Mina

Belum Diketahui Alasan Korban Insiden Mina Asal Pontianak Bisa Terpisah

Sebuah ambulan mengangkut korban insiden Mina, Kamis (24/9). Akibat berdesakan, ratusan jamaah haji menjadi korban luka dan wafat saat hendak melempar jumrah.
Foto: Reuters
Sebuah ambulan mengangkut korban insiden Mina, Kamis (24/9). Akibat berdesakan, ratusan jamaah haji menjadi korban luka dan wafat saat hendak melempar jumrah.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Seorang korban tragedi Mina asal Indonesia adalah warga Kota Pontianak, Kalimantan Barat, bernama Busyaiyah Syahrel Abdul Gafar yang berangkat ke Tanah Suci bersama Kelompok Terbang 14 Embarkasi Batam.

"Berdasarkan manifest (daftar) yang kami miliki Busyaiyah Syahrel Abdul Gafar beralamat di Kelurahan Akcaya Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak," kata Kepala Bidang Dokumen Panitia Pelaksana Ibadah Haji Embarkasi Batam Alikek di Batam, Jumat (25/9).

Namun masih belum diketahui penyebab Busyaiyah terpisah dari rombongan sehingga berada di lokasi tragedi dan menjadi korban.

"Kami belum mendapat informasi kenapa beliau terpisah," kata Alikek.

Berdasarkan manifest PPIH Embarkasi Batam, Busyaiyah masuk Asrama Haji Batam pada 6 September 2015 dan berangkat ke Tanah Suci pada Senin 7 September 2015. Busyaiyah yang memegang paspor A2708446 masuk dalam maktab 001 Jarwal /401.

Sebelumnya, dari Mekkah dilaporkan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memastikan untuk sementara tiga korban meninggal asal Indonesia dalam musibah jamaah terinjak-injak di Jalan Arab 204, Mina, saat menuju Jamarat untuk melontar jamrah Kamis (24/9) pagi. Ia memastikan tiga korban meninggal tersebut setelah mengunjungi Rumah Sakit Al Jisr.

"Benar. Ada tiga jamaah yang meninggal, dua sudah dikenali, satu masih proses identifikasi," katanya.

Korban meninggal yang sudah bisa dikenali adalah Hamid Atwi Tarji Rofia (51 tahun) asal Kelompok terbang (Kloter) Surabaya (SUB) 48 berjenis kelamin laki-laki kelahiran Probolinggo 3 Mei 1964, maktab 2, nomor paspor B1467965. Kemudian Busyaiyah Syahir Abdul Gafar (50 tahun) asal Kloter Batam (BTH) 14, maktab 1, nomor paspor A2708446.

Diakuinya peristiwa tersebut telah menyebabkan korban jiwa yang cukup besar, mencapai ratusan orang dengan sebagian besar adalah jamaah dari wilayah Arab dan Afrika.

Berdasarkan informasi Kepala Daker Mekkah Arsyad Hidayat, Jalan Arab 204, bukan jalan jamaah Indonesia menuju Jamarat karena sebagian jamaah Indonesia diarahkan ke jalan King Fahd dan Moasim.

"Mungkin yang bersangkutan kesasar atau tidak tahu jalan. Jalan itu diperuntukkan bagi jemaah haji dari Mesir, Afrika dan Asia Selatan," katanya.

Terkait korban yang belum dikenali, ia mengatakan identitasnya masih ditelusuri, karena korban tidak menggunakan gelang identitas yang biasa dikenakan jamaah terkait nama, nomor kloter dan embarkasi, serta nomor paspor.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement