REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyambangi Menteri Agama sekaligus Amirul Haj Indonesia Lukman Hakim Saifuddin di tenda misi haji, Mina, Arab Saudi, Jumat (25/9) malam. Aher mengkomunikasikan jamaah asal Jawa Barat yang hilang setelah insiden di Jalan 204, Mina, Kamis lalu.
"Pasti nanya itu. Tapi, kita belum dapat kabar. Saya belum dapat kabar, Menag juga. Daripada cerita dan keluarin angka yang belum jelas, kita tunggu keterangan resmi," kata Aher usai bertemu dengan Lukman di Tenda Misi Haji Mina, Jumat.
Aher meminta keluarga dan warga Jawa Barat tetap tenang dan tidak terganggu dengan kabar yang belum terkonfirmasi. Di Arab Saudi, Kementerian Agama yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan haji Indonesia pasti akan melakukan tugasnya memastikan kalau ada jamaah Indonesia yang menjadi korban.
Dia menambahkan, Pemerintah Arab Saudi juga bakal bertanggung jawab terhadap permasalahan tersebut. "Keduanya, Kemenag dan Pemerintah Saudi, pasti akan mengumumkan situasi sebenarnya, berapa korbannya, dan siapa korbannya," ujar Aher.
Aher mengatakan insiden yang terjadi di Jalan 204 merupakan musibah. Kalau pun ada kelalaian, dia berharap, semua pihak menjadikannya sebagai pelajaran agar ada perbaikan pada penyelenggaraan haji tahun-tahun mendatang.
Dia juga percaya Pemerintah Arab Saudi bakal memberikan pelayanan terbaik bagi korban dan keluarga korban. "Tapi, saya tidak pada kapasitas untuk menilai apakah korban di Mina harus diperlakukan sama dengan korban crane di Masjidil Haram," ujar Aher.
Kepadatan terjadi di Jalan 204, Kamis pagi waktu Arab Saudi. Jamaah yang telah selesai melontar jumrah aqabah bertemu dengan jamaah yang hendak menuju Jamarat.
Akibatnya, terjadi aksi dorong dan banyak korban yang terinjak-injak dalam kejadian itu. Sebanyak 717 jamaah haji dari seluruh dunia wafat dan 853 lainnya luka-luka.
PPIH Arab Saudi telah mengonfirmasi tiga korban berasal dari Indonesia. Enam jamaah Indonesia juga mengalami luka dan masih dirawat di rumah sakit di Mina dan Makkah.
Selain itu, 225 jamaah hilang atau belum kembali ke tenda di Mina sejak kejadian di Jalan 204, Mina, Arab Saudi, Kamis (24/9) pagi. Ratusan jamaah yang belum kembali ke tenda di Mina itu berasal dari tiga kelompok terbang (Kloter).
Perinciannya, 14 orang berasal dari Kloter BTH 14 Embarkasi Batam, 19 orang dari Kloter SUB 48 Embarkasi Surabaya, dan 192 orang dari Kloter JKS 61 Embarkasi Jakarta-Bekasi.Ketiga kloter ini maktabnya bertempat di Mina Jadid. Kloter BTH 14 tinggal di Maktab 1 Mina, SUB 48 tinggal di Maktab 2 Mina, dan JKS 61 tinggal di Maktab 7 Mina.