REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia melakukan penyelidikan alasan askar mengarahkan jamaah haji Indonesia berbelok ke Jalan 223 dan harus melintasi Jalan 204, yang menjadi lokasi insiden, Kamis (24/9) pagi.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan penelusuran harus dilakukan atas keterangan korban asal Indonesia, yang menyebutkan askar mengarahkan para jamaah melewati yang berbeda.
Hal itu disampaikan Menteri Agama ketika melakukan perbincangan dengan Kelompok terbang JKS 61 Embarkasi Jakarta-Bekasi, pada Jum'at (25/9) malam.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, sudah memberikan peta kepada para jamaah, yang di dalamnya terdapat jalur yang seharusnya dilintasi para jamaah asal Indonesia, yaitu Jalan King Fahd.
Warna hijau pada peta menunjukkan jalur yang harus dilintasi untuk menuju jamarat, yang sesuai dengan peraturan yang diberlakukan Pemerintah Arab Saudi.
"Sebab jalur kita adalah yang lurus sesuai dengan peta dan warna hijau. Ini yang sedang kita dalami," kata Lukman dalam rilis yang diterima Republika.
Oleh karena itu, Lukman menyatakan pemerintah sangat perlu menggali dan mencari tahu alasan askar atau pihak keamanan Arab Saudi, yang mengarahkan jamaah Indonesia melalui jalan yang berbeda.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin juga menegaskan upaya pemerintah untuk perbaikan layanan penyelenggaraan haji di Arab Saudi tidak akan berhenti.
Menteri Agama mengunjungi jamaah dari Kelompok Terbang JKS 61 di Maktab 7, Mina Jadid, Arab Saudi, Jum'at (25/9) malam. Ia mendengarkan cerita dari para jamaah yang menjadi korban insiden di Jalan 204.
Lukman menyampaikan duka cita mendalam, khususnya kepada para jemaah yang keluarganya wafat pada insiden tersebut. “Semoga husnul khatimah. Saya harapkan keluarga mengikhlaskan,” ujar Lukman menambahkan.