Sabtu 26 Sep 2015 20:21 WIB

Kemenag Dapatkan Akses ke Rumah Sakit dan Perawatan Jenazah

Petugas keamanan ikut mengevakuasi jamaah haji yang menjadi korban insiden Mina.
Foto: Reuters
Petugas keamanan ikut mengevakuasi jamaah haji yang menjadi korban insiden Mina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama menyatakan telah melakukan sejumlah upaya dan mendapatkan akses ke rumah sakit dan perawatan jenazaah korban Mina.

Direktur Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama, Abdul Djamil, mengatakan Pemerintah Indonesia terus melakukan serangkauan koordinasi dengan berbagai pihak, demi mendapatkan perkembangan data terkini jemaah haji yang menjadi korban insiden Mina.

Dalam dua hari tekakhir, pemerintah Arab Saudi melakukan proses evakuasi dan inventarisasi data korban. Ia menuturkan karena insiden menimbulkan korban dari berbagai negara, proses identifikasi membutuhkan waktu yang panjang dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian agar didapatkan data yang valid.

"Perlu diketahui, kami baru mendapatkan akses untuk masuk ke rumah sakit maupun ke tempat pemulasaraan jenazah, Jumat (25/09) malam, tepatnya pukul 23.00 waktu Arab Saudi," terang Djamil dalam rilis yang diterima Republika.

Djamil menerangkan setelah menerima data dari Pemerintah Arab Saudi, Kementerian Agama melakukan verifikasi data, menyaksikan kondisi korban, mencocokkan data dengan database pada Siskohat E-hajj dan menghubungi ketua kloter, keluarga atau kerabat korban untuk memastikan jemaah itu merupakan jemaah asal indonesia.

Ia menjelaskan hasil koordinasi dan penelusuran ke berbagai pihak sampai dengan 26 September 2015 pukul 04.00 WAS, telah tercatat informasi lebih lanjut tentang korban wafat. Dari data semula yang hanya tercatat dua orang, saat ini telah terdata 14 orang wafat yang semuanya sudah diketahui identitasnya.

Djamil menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya para jamaah haji asal Indonesia, yang menjadi korban dalam insiden Mina tahun 1436 H atau 2015 M. "Semoga Allah SWT mengampuni segala dosa, menerima segala amal, dan memberi kepada mereka haji yang mabrur," ujar Djamil.

Terkait masih adanya aktivitas jamaah haji untuk melontar jumrah di Mina, ia menghimbau para Ketua Kelompok Terbang, Ketua Rombongan, Ketua Regu dan jamaah haji Indonesia.

Hal itu dilakukan, lanjut Djamil, agar mematuhi jadwal melempar jumrah agar tidak melakukannya pada waktu yang padat, untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

Ia juga mengimbau kepada perangkat kelompok terbang, agar senantiasa memperhatikan jamaah haji lanjut usia, dan beresiko tinggi pada saat melempar jumrah. Hal itu bisa dilakukan, terang Djamil, dengan tidak meninggalkan mereka berjalan sendiri dan terpisah dari rombongan, demi menghindari salah jalan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement