REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Sebanyak 90 jamaah haji asal Indonesia belum kembali ke pemondokan atau kelompok terbangnya (kloter). Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memperluas pencarian ke kota-kota lain.
Kepala Daerah Kerja Makkah PPIH Arab Saudi Arsyad Hidayat menyatakan tim terus bekerja mencari informasi terkait dengan masih adanya jamaah yang belum kembali ke pemondokan dengan mengidentifikasi jenazah para korban yang ada di tempat pemulasaraan Al Mu’ashim, Makkah. Tim juga menyisir rumah sakit Arab Saudi.
Arsyad menyatakan penyisiran rumah sakit tidak hanya di berlokasi seluruh Kota Makkah dan kota-kota lainnya di Arab Saudi. Untuk kota lain, dia menyebutkan, penyisiran dilakukan di Jeddah melalui Daerah Kerja (Daker) Bandara Madinah-Jeddah.
"Tidak tutup kemungkinan dilacak hingga Taif dan kota lainnya," ujar Arsyad, seperti dilaporkan wartawan Republika.co.id, Ratna Puspita, langsung dari Makkah, Ahad (27/9).
Arsyad menyatakan jumlah jamaah haji yang belum kembali ke pemondokannya berkurang dari 99 orang menjadi 90 orang. Dia menyatakan sebelumnya pengurangan jamaah yang belum kembali karena dua hal.
Dia menerangkan sebagian menyampaikan dirawat dan ada juga menyatakan tersasar dan baru kembali ke pemondokan. Namun, pengurangan jamaah haji yang belum kembali dari 99 menjadi 90 ini setelah adanya data jamaah meninggal dunia.
Dia memerinci delapan jamaah dari Kloter BTH 14 Embarkasi Batam, 17 orang dari Kloter SUB 48 Embarkasi Surabaya, 48 orang dari Kloter JKS 61, tujuh orang dari Kloter UPG 10 Embarkasi Makassar, tujuh Kloter SOC 62 Embarkasi Solo, dan tiga orang dari Kloter SUB 32.
Jumlah kloter yang melaporkan jamaah hilang bertambah satu dari data sebelumnya. Sebelumnya, ada lima kloter yang melaporkan kehilangan anggotanya, yaitu Kloter BTH 14, SUB 48, JKS 61, UPG 10, SOC 62, dan SUB 32.
“Update data akan senantiasa kami sampaikan dalam waktu sesegera mungkin,” kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
