REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi masih mengidentifikasi korban peristiwa berdesak-desakan di Jalan 204, Mina, Arab Saudi. Seluruh petugas kesehatan harus membantu proses identifikasi.
Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, Dr Mawari Edy mengatakan, proses identifikasi dan verifikasi visual jamaah wafat atau rawat di rumah sakit milik Arab Saudi masih berlangsung. Karena itu, semua petugas kesehatan harus mendukung Satuan Operasional Arafah, Mina, dan Muzdalifah (Armina) untuk menuntaskan proses identifikasi.
TKHI mendampingi keluarga atau jamaah dalam proses identifikasi dan verifikasi tersebut. "Siapkan data ante-mortem dan disampaikan melalui jaringan pribadi ke petugas Armina," kata Edy melalui keterangan resmi, Ahad (27/9).
Edy menambahkan, tenaga sanitasi surveillance (Sansur) Makkah, Arafah/Bandara, dan Mina/Madinah agar berkolaborasi dalam menyuplai data. Penghubung rumah sakit juga harus memberikan dukungan maksimal untuk proses suplai data iti.
Dia juga meminta petugas Sansur Makkah untuk mengurus proses administrasi jamaah yang sudah teridentifikasi. Dokumen untuk pengurusan pemakaman jamaah wafat, yaitu sertifikat kematian atau COD dan Surat Ijin Pemakaman. "Prinsip kehati-hatian agar tetap prioritas," kata Edy.
Edy juga meminta Admin CCC Armina agar merelasikan Daftar Cari Jemaah (DCJ) dengan sumber data rawat BPHI, Rumah Sakit Arab Saudi dan Daftar Jemaah Wafat. "Relasi data dilakukan sesuai kapasitas dan akses data yang dimiliki," kata Edy.
Dia juga memerintahkan Admin CCC Armina agar menyuplai DCJ kepada Kepala Satuan Operasional Armina Letnan Kolonel Caj Abu Haris dan Kepala Seksi Kesehatan Daker Makkah Thafsin Alfarizi untuk percepatan penemuan dan penyelesaian administrasi yang dibutuhkan.
Edy juga mendorong Tim Pemandu Haji Indonesia Kloter selaku ketua kloter, khususnya yang kehilangan jamaah, agar berkontak ke Abu Haris melalui nomor +966508583204 dan +966543602720 atau Tri Budi +966543602637 dan whatsapp +6281285004079.
"Ini untuk identifikasi visual ke lokasi-lokasi penyimpanan jenazah. KASATOP akan memberikan dukungan transportasi dan akses," kata dia.