Senin 28 Sep 2015 11:00 WIB

Anggota OKI Perlu Duduk Bersama Cegah Insiden Mina Terulang

Rep: Dyah Ratna Meta/ Red: Indira Rezkisari
Jamaah haji menjadi korban insiden Mina pada Kamis (24/9).
Foto: AP
Jamaah haji menjadi korban insiden Mina pada Kamis (24/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Rabithah Haji Indonesia Ade Marfuddin mengatakan, perlu dilakukan pertemuan dengan negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk membicarakan insiden Mina.

"Ini perlu dilakukan untuk mencegah insiden Mina terulang di masa yang akan datang," katanya, Senin, (28/9).

Harus ada pembicaraan dan perhatian yang serius atas musibah yang terjadi di Mina.  Kementerian Agama dari setiap negara anggota OKI harus mampu memberikan pemahaman kepada jamaahnya kalau  ibadah haji jangan hanya sebatas kulitnya saja, namun harus lebih kepada substansinya.

Sebenarnya, ujar Ade, dari sisi fasilitas sudah diatur untuk mencegah terjadinya tabrakan antar jamaah di Mina. Namun sayangnya pemahaman manasik hajinya masih lemah, pemahaman terhadap tata tertib saat berhaji juga masih lemah.

"Ini harus menjadi catatan bagi bagi setiap negara. Intinya bagaimana fokus melakukan pembinaan jamaah haji bukan pada ranah simbolik tetapi lebih kepada substansi," katanya.

Jadi jamaah haji tak perlu berlomba-lomba melempar jumrah pada pukul 12.00 yang dianggap waktu afdol. Namun lebih baik menaati aturan melempar jumrah yang sudah dijadwalkan oleh Pemerintah Arab Saudi bagi setiap jamaah dari berbagai negara.

Kalau waktu melempar jumrahnya di dalam jadwal malam hari, taati aturan tersebut. Jadi siang hari jangan pergi melempar jumrah supaya insiden Mina tak terulang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement