REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Setelah mendapatkan masukan secara intensif dari Tim Konsuler KJRI Jeddah, Menlu Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel bin Ahmed Al-Jubeir, di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York Senin (28/9).
Dalam pertemuan tersebut Menlu Retno menyampaikan ungkapan simpati dan keprihatinan Pemerintah Indonesia atas terjadinya insiden Mina.
Menlu Retno juga menyampaikan kesiapan Indonesia untuk membantu penanganan korban jika diminta oleh pihak Arab Saudi, termasuk dalam hal identifikasi korban.
"Indonesia memiliki kemampuan yang luas dan diakui dunia internasional dalam penanganan korban bencana, termasuk kemampuan identifikasi dan pendataan korban," ujar Retno kepada Menlu Jubeir di New York, seperti dalam siaran Pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (29/9).
Tawaran Menlu Retno tersebut ditanggapi positif oleh Menlu Jubeir. Menlu Jubeir mengatakan akan segera meminta arahan Raja Salman mengenai tawaran tersebut.
"Peristiwa tragedi Mina, bukan hanya musibah bagi Saudi tapi juga musibah bagi kita semua," kata dia.
Menurut Retno, jika Pemerintah Arab Saudi membutuhkan bantuan dalam penangannya, sudah sepantasnya Indonesia membantu, apalagi Indonesia adalah penyumbang jamaah haji terbesar.
"Kita memiliki kepentingan bersama untuk memastikan penanganan korban sebaik mungkin dan memastikan insiden serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang," tambahnya.
Tawaran tersebut merupakan tindak lanjut kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi kepada Raja Arab Saudi beberapa minggu sebelumnya. Dalam pertemuan tersebut dibahas berbagai upaya penguatan hubungan bilateral diantara kedua negara di berbagai bidang, termasuk dalam pengelolaan haji. Pada kesempatan tersebut, Raja Arab Saudi memenuhi permintaan Presiden Jokowi untuk penambahan kuota haji bagi indonesia sebanyak 10 ribu jamaah.