REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Jumlah korban jiwa akibat berdesak-desakan di Jalan 204, Mina, Arab Saudi, masih simpang siur. Pemerintah Arab Saudi menyatakan jumlah korban wafat mencapai 769 orang. Namun, pemerintah Indonesia menerima hampir 1.200 foto jenazah.
Kepala Daerah Kerja Makkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Arsyad Hidayat mengatakan, Indonesia mengeluarkan angka itu berdasarkan foto jenazah korban yang dirilis di tempat pemulasaran sejak Jumat (25/9) lalu.
"Tidak ada keterangan ini bukan korban Mina, maka kami menganggap itu korban peristiwa Mina," kata dia, Rabu (30/9).
Arsyad menyatakan, Pemerintah Arab Saudi mengangkut jenazah korban berdesak-desakan di Mina dalam kontainer atau truk peti kemas. Dia tidak dapat memastikan jumlah seluruh kontainer yang memuat jenazah korban Mina, termasuk jumlah jenazah di setiap peti kemas itu.
Namun, sebagian besar kontainer yang sudah dibuka. Kontainer-kontainer itu terparkir di area parkir di dalam Pemulasaran Jenazah Al Muaisim. Ada juga kontainer yang belum dibuka dan masih terparkir di luar gedung pemulasaran.
Arsyad menambahkan, ada empat kontainer yang dibawa ke Jeddah. Ada beberapa kontainer yang sudah dibuka, namun belum ada rilis foto. Dia juga menyatakan 11 jenazah yang baru teridentifikasi berasal dari kontainer pada hari-hari sebelumnya.
"Berdasarkan nomor yang dilihat dipasang, jenazah yang kami temukan dari kontainer hari-hari sebelumnya," kata dia. Setiap foto jenazah diberi kode tertentu yang memuat asal kontainer dan nomor jenazah.
Arsyad menyatakan Al Muaisim juga secara bertahap mulai memakamkan korban yang sudah teridentifikasi sejak Senin (28/9) sore. "Berdasarkan ahli medis, didiamkan akan menularkan wabah karena itu Muaisim segera menguburkan jenazah yang sudah teridentifikasi."