Kendati demikian, Dharmakirty melanjutkan, staf KJRI Jeddah sudah mengirimkan sejumlah staf yang akan bertugas membantu proses identifikasi korban.
KJRI Jeddah juga sudah mengirimkan nota kepada Kementerian Luar Negeri Arab Saudi. Nota berisi permintaan pembukaan seluruh akses bagi personel Pemerintah Indonesia yang bertugas membantu proses identifikasi korban.
KJRI menginginkan akses di seluruh rumah sakit yang menampung korban Mina dan juga akses di kepolisian yang menangani insiden maut tersebut. Apalagi, insiden yang terjadi di Jalan Arab 204 pada Kamis (24/9) pagi itu hingga kini sudah menelan 57 warga negara Indonesia.
“Ada tujuh sampai delapan orang yang ditugaskan bekerja 24 jam untuk mempercepat identifikasi. Mereka kita bekali dengan copy nota tersebut,” ujarnya.