Jumat 02 Oct 2015 12:14 WIB

Jamaah Harap Bisa Bawa Pulang Air Zamzam Lebih Banyak

Rep: EH Ismail/ Red: Indira Rezkisari
Para jamaah haji dari berbagai negara tengah mengisi air zamzam di kawasan Khudai, Masjidil Haram, Makkah.
Foto: Republika/Muhammad Subarkah/ca
Para jamaah haji dari berbagai negara tengah mengisi air zamzam di kawasan Khudai, Masjidil Haram, Makkah.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Muchlas Abdul Djalal (52 tahun), jamaah asal Kudus, Jawa Tengah yang tergabung dalam kloter SOC 10 mengatakan, dia dan jamaah lainnya sudah mengetahui adanya larangan membawa air zamzam ke dalam tas. Namun, jatah lima liter yang diberikan pemerintah dirasa tidak cukup untuk keperluan oleh-oleh di kampung halaman.

“Kan banyak keluarga, saudara, dan tetangga-tetangga berharap dapat air zamzam dari mereka yang baru pulang haji. Jadi memang banyak yang berusaha bawa zamzam di luar yang dibagikan pemerintah,” kata Muchlas.

Hampir senada dengan Muchlas, Helmi Manurung, jamaah asal Medan, Sumatra Utara juga menyatakan, hal yang wajar apabila jamaah mencoba membawa air zamzam ke dalam tas koper mereka. Selain untuk menambah oleh-oleh, air zamzam bisa digunakan untuk menjamu teman atau tamu yang datang ke rumahnya. “Ya jelas kecewa kalau dibongkar-bongkar zamzamnya, kan itu untuk kita suguhkan kalau ada tamu ke rumah,” ujar Helmi.

Muchlas dan Helmi sama-sama menilai, jatah air zamzam 10 liter per jamaah bisa memenuhi keinginan jamaah membawa air zamzam dari Tanah Suci. “Jangan lima literlah, kalau 10 liter itu pas,” kata Helmi. “Memang jumlah lima liter tidak cukup, kalau 10 liter itu saya pikir jamaah bisa puas,” ujar Muchlas.

Selama ini jamaah hanya diberi jatah air zamzam lima liter. Pemerintah akan mengupayakan di haji berikutnya jamaah bisa membawa pulang hingga 10 liter air zamzam. Saat ini jamaah yang kedapatan membawa air zamzam dalam kopernya akan dibongkar paksa dan dikeluarkan.

Kepala Daerah Kerja Bandara Jeddah-Madinah PPIH Arab Saudi Nurul Badruttamam menyatakan, jamaah tidak perlu khawatir barang bawaan lain di dalam koper hilang atau tercecer. Petugas di Madinatul Hujjaj hanya akan mengambil dan mengeluarkan air zamzam dari tas jamaah dan memasukkan kembali barang-barang lainnya ke dalam koper.

“Saat pembongkaran ada petugas kita dan pihak maskapai yang mengawasi, jadi tidak mungkin ada barang lain yang diambil,” katanya.

Guna menghindari pembongkaran, Nurul mengimbau, jamaah agar tidak memasukkan air zamzam ke dalam koper. Betapa pun jamaah mengemas air zamzam dengan beragam cara, mesin pemindai x-ray akan mampu mendeteksinya.

Pantauan Republika.co.id saat proses pembongkaran, jamaah memasukkan dan menyembunyikan air zamzam dalam berbagai kemasan. Selain wadah-wadah makanan kering, ada juga jamaah yang membungkus air zamzam ke dalam lipatan baju ihram mereka.

Sampai Kamis (1/10), sudah ada 3.499 kilogram air zamzam yang dibongkar dari 1.069 koper jamaah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement