Sabtu 03 Oct 2015 14:18 WIB

Bertambah, Insiden Mina Wafatkan 95 WNI

Rep: Ratna Puspita/ Red: Indira Rezkisari
Jamaah menyaksikan lokasi tempat melontar jumrah di Mina.
Foto: AP/Mosa'ab Elshamy
Jamaah menyaksikan lokasi tempat melontar jumrah di Mina.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Hingga Sabtu pukul 09.00 waktu Arab Saudi, tim identifikasi PPIH Arab Saudi telah mengidentifikasi dan memverifikasi 95 jenazah sebagai warga negara Indonesia (WNI), terdiri dari 90 jamaah haji dan lima orang pekerja Indonesia di Arab Saudi. "Bertambah empat orang dari data sebelumnya," kata Kepala Daerah Kerja Makkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Arsyad Hidayat, Sabtu (3/10).

Arsyad menyatakan dua korban tergabung dalam Kloter BTH 14 Embarkasi Batam, yaitu Muhammad Huardi Sukri dan Halijah Abu Hanifah. Dua korban lainnya dari Kloter JKS 61 Embarkasi Jakarta-Bekasi, yaitu Alipudin Sawirja Kaco dan Asep Ukanda Yaya Sonjaya.

Dia menambahkan jumlah jamaah yang cedera dan dirawat di rumah sakit milik Pemerintah Arab Saudi masih sama dengan data sebelumnya. "Masih tetap sebanyak enam orang," ujar Arsyad.

Dengan demikian, jumlah jamaah haji yang dilaporkan belum kembali hanya berkurang dari jamaah yang sudah teridentifikasi wafat. Arsyad menyatakan, jumlah jamaah yang belum kembali ke pemondokan berkurang empat orang.

"Dari yang semula dilaporkan sebanyak 38 orang menjadi 34 orang," kata dia.

Kloter JKS 61 masih menjadi kloter dengan jumlah anggota jamaah yang belum kembali terbanyak, yaitu 20 orang. Kloter BTH 14 masih kehilangan tiga jamaahnya, sedangkan Kloter SUB 48 melaporkan dua jamaahnya belum kembali.

Tiga kloter lain yang juga kehilangan dua anggotanya, yaitu Kloter SOC 62, Kloter SUB 36, dan Kloter SUB 61. Sedangkan kloter yang kehilangan masing-masing satu anggota, yaitu Kloter SUB 61, Kloter UPG 10, dan Kloter BTH 15.

Arsyad menyatakan, ada lebih dari 20 laporan yang masuk ke PPIH Arab Saudi. Terkait laporan-laporan itu, PPIH akan melanjutkan dengan menelusuri ke lapangan. "Selama laporan itu ke hotline atau petugas atau penanggungjawab dengan nama pengirim yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan, kami akan terus telusuri," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement