Sabtu 03 Oct 2015 19:13 WIB

Pemulangan Jamaah Haji Berangsur Normal

Rep: EH Ismail/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah pekerja menata barang bawaan jamaah haji saat tiba di Bandara Mutiara, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (2/10).
Foto: ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Sejumlah pekerja menata barang bawaan jamaah haji saat tiba di Bandara Mutiara, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (2/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH --- Pemulangan jamaah haji Indonesia dari Bandara Internasional King Abdul Azis (KAA) Jeddah pada Sabtu (3/10) sudah berangsur normal. Tidak lagi terjadi penumpukan jamaah sebagaimana terlihat pada empat hari pertama pemulangan jamaah haji ke Tanah Air.

“Delay masih terjadi, tapi dalam batas waktu yang wajar karena penumpukan pesawat di bandara. Sekarang ini hanya satu sampai satu setengah jam saja,” kata Kepala Seksi Kedatangan dan Pemulangan Jamaah Daerah Kerja Bandara Jeddah-Madinah PPIH Arab Saudi Edayanti Dasril Munir di Jeddah, Sabtu (3/10).

Menurut Edayanti, pada tiga hari awal pemulangan, yakni 28-30 Oktober, jadwal penerbangan jamaah haji Indonesia harus berebutan dengan jadwal penerbangan jamaah haji dari negara lainnya. Tidak kurang dari 150 jadwal penerbangan harus bergiliran take-off dan landing dalam satu hari di Bandara KAA Jeddah. Penerbangan yang seharusnya dijadwalkan pada 26-27 Oktober dimundurkan menjadi 28 Oktober. Akibatnya, jadwal menumpuk dan penerbangan Indonesia terkena imbas dari jadwal penerbangan jamaah haji negara lain.

“Pada 28 Oktober itu penerbangan bareng, sehingga ratusan ribu jamaah menumpuk di bandara. Padahal kita di hari pertama itu cuma 10 kloter, tapi akhirnya kena imbas penumpukan,” ujar Edayanti.

Kepadatan penumpang membuat seluruh penerbangan haji bergiliran untuk mengunakan 12 gerbang yang ada. Dampaknya, jadwal Indonesia pun bergeser dan terus berimbas pada penerbangan-penerbangan berikutnya. Kejadian ini berlangsung terus selama empat hari pemulangaan jamaah. Padahal, pesawat yang akan mengangkut jamaah haji Indonesia sudah siap di parkir bandara dua jam sebelum jadwal keberangkatan.

Kendati demikian, kata Edayanti, penundaan penerbangan jamaah haji Indonesia tidak terlalu parah. Dari 10 kloter hari pertama pemulangan, tercatat hanya dua kloter yang mengalami penundaah sangat lama. Keduanya adalah kloter JKG 01 dan JKG 03 (Jakarta) yang masing-masing terlambat 20 jam dan 17 jam. Sedangkan kloter-kloter lainnya relatif lebih sebentar dengan rata-rata keterlambatan tiga sampai empat jam.

“Tapi hari ini sudah berangsur normal, delay paling lama 1,5 jam.”

Kepala Daerah Kerja Bandara Jeddah-Madinah PPIH Arab Saudi Nurul Badruttamam menerangkan, hingga Sabtu pukul 12.00 waktu Arab Saudi, sudah ada 66 kloter jamaah haji yang diterbangkan ke Tanah Air dari Bandara KAA Jeddah. “Jumlah total jamaah sebanyak 27.338 orang,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement