Ahad 04 Oct 2015 00:07 WIB
Insiden Mina

Tim DVI Langsung Bekerja Identifikasi Jenazah di Mina

Rep: EH Ismail/ Red: Angga Indrawan
Jamaah haji tengah melontar jumrah di Mina.
Foto: AP/Mosa'ab Elshamy
Jamaah haji tengah melontar jumrah di Mina.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH --- Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri tiba di Bandara Internasional King Abdul Azis (KAA) Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (3/10) pukul 15.15 waktu setempat. Tim yang terdiri dari 10 orang dari berbagai keahlian spesifik ini akan langsung bekerja. 

Mereka akan bergabung dengan tim identifikasi korban insiden Mina yang sebelumnya sudah dibentuk Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. "Kami siap langsung bekerja, keterangan selengkapnya nanti setelah kami rapat briefing di kantor Konsulat Jenderal RI di Jeddah," kata Ketua Tim DVI Mabes Polri Kombes Polisi dr Muhammad Mas’udi kepada Republika di sela-sela proses imigrasi di ruang tunggu VIP Saudi Arabia Airlines Bandara KAA Jeddah. 

Konsuler Jenderal RI di Jeddah Dharmakirty Syailendra Putra menyatakan, tim DVI Mabes Polri akan membantu kerja tim yang sudah sepekan bekerja mengidentifikasi korban insiden Mina.

Berdasarkan data per Sabtu pukul 06.00 waktu Arab Saudi, sudah ada 95 jenazah yang dinyatakan sebagai korban insiden maut yang terjadi di Jalan Arab 204 Mina pada Kamis (24/9) pagi tersebut. Dari jumlah itu, sebanyak 90 di antaranya merupakan jamaah haji Indonesia yang berangkat melalui jalur reguler, sedangkan lima orang lainnya merupakan warga negara Indonesia yang sudah menetap di Arab Saudi.

"Empat orang merupakan pekerja di Bin Ladin Group yang sedang berhaji, sedangkan satu orang adalah WNI yang diduga haji backpacker," kata Dharmakirty. 

Dia melanjutkan, adanya bantuan tim DVI Mabes Polri diharapkan dapat mempercepat proses identifikasi korban lantaran tim membawa alat-alat yang lebih lengkap. Selain itu, tingginya jam terbang anggota tim dalam proses identifikasi korban musibah juga dapat menunjang pekerjaan di lapangan. 

Sejauh ini, sudah ada 2.170 foto jenazah korban insiden Mina yang dirilis Pemerintah Arab Saudi. Atas dasar fakta itu, Dharmakirty memperkirakan, jumlah korban musibah Mina tahun ini melebihi jumlah korban tragedi Mina yang terjadi pada 2 Juli 1990. Saat itu, 1.426 orang jemaah haji meninggal dunia akibat saling injak di terowongan Haratul Lisan, Mina. 

Kepala Daerah Kerja Makkah PPIH Arab Saudi Arsyad Hidayat mengatakan, selama ini petugas praktis hanya mengandalkan identifikasi dengan cara penglihatan fisik jenazah. Petugas menyamakan foto jenazah berdasarkan foto jamaah haji Indonesia yang dilaporkan hilang atau belum kembali ke rombongannya. 

"Untuk pengamanan sidik jari hanya lima sampai sepuluh korban saja, selebihnya pengamatan fisik berdasarkan foto," kata Arsyad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement