REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Tiga jamaah haji korban peristiwa Mina kembali ditemukan dan berhasil diidentifikasi tim perlindungan jamaah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) daerah kerja Mekkah, sehingga total warga negara Indonesia yang menjadi korban peristiwa tersebut mencapai 103 orang.
"Sampai Selasa pagi pukul 08.00 Waktu Arab Saudi, total jamaah yang wafat semula 100 orang bertambah tiga orang menjadi 103 jamaah," kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah PPIH Arab Saudi 1436H/2015M, Arsyad Hidayat, di Makkah, Arab Saudi, Selasa (6/10).
Ia mengatakan tiga jamaah yang wafat tersebut dua berasal dari Jawa Barat, kloter 61 embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 61) dan satu dari kloter 61 embarkasi Surabaya (SUB 61). Berikut tiga nama baru jamaah haji Indonesia yang diidentifikasi sebagai korban meninggal dalam peristiwa Mina:
1. Nining Irianingsih Harun (JKS 61) dengan nomor passpor B0214360
2. Kusnadi Adi Wijaya (JKS 61) dengan nomor passpor B0932961
3. Djaspandi Mortadji Irsyad (SUB 61) dengan nomor passpor B1044026.
"Untuk tiga jenazah baru tersebut ditemukan oleh tim linjam seperti biasa yaitu Jaetul Muchlis Basir, Taufik, dan Naif Bajri Basri Marjan," kata Arsyad. Mereka melakukan melakukan pencarian korban meninggal melalui penyisiran dokumen dan file-file jenazah yang wafat yang dibuka oleh otoritas pemulasaran mayat, Al Mu'ashim, Makkah.
"Mereka menemukan sejumlah barang yang menjadi identitas jamaah Indonesia seperti gelang tembaga, slayer, dan lain-lain," ujar Arsyad.
Ia berharap dengan adanya tim DVI (Disaster Victim Identtifcation) dari Mabes Polri yang telah mengantongi izin dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi, bisa mempercepat penemuan dan identifikasi jamaah yang menjadi korban meninggal mengingat saat ini masih 28 jamaah haji belum ditemukan atau belum kembali ke pemondokan masing-masing.
Jamaah yang belum kembali tersebut berasal dari kloter JKS 61 sebanyak 15 orang, kloter 14 Batam (BTH 14) sebanyak tiga orang, kloter 36 dan 48 Surabaya masing-masing sebanyak dua orang, dan klorer 62 Solo (SOC 62), kloter 28 Surabaya (SUB 28), dan kloter 10 Makasar (UPG 10) masing-masing sebanyak 10 orang.
"Kami akan terus mencari jamaah yang belum ditemukan dan akan menginformasikan sesegera mungkin," ujar Arsyad