Kamis 08 Oct 2015 17:15 WIB

Gubernur Malut Kecewa pada Petugas Haji Malut

Rep: Antara/ Red: Andi Nur Aminah
Haji
Haji

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Gara-gara ada seorang jamaah haji Maluku Utara (Malut) yang wafat di Makkah dan baru dilaporkan ke keluarganya setelah 12 hari, Gubernur Maluku Utara (Malut) Abdul Gani Kasuba menyatakan kecewa terhadap kinerja 10 petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIHD) Malut. "Terus terang saya sangat kecewa. Saya akan meminta laporan dan pertanggungjawaban mereka," kata Gubernur saat menanti kedatangan jamaah haji Malut kloter 7 di Gedung Dhuafa Center Ternate, Kamis (8/10).

Gubernur menyampaikan penilaian itu menanggapi adanya aksi yang dilakukan keluarga almarhum Mahmud Bin Kimsan, salah seorang jamaah haji Malut yang meninggal di Makkah karena sakit. Namun kondisi dan penyakit Mahmud tidak diketahui oleh petugas PPIHD Malut.

Abdul Gani mengatakan, Pemprov Malut mengirim 10 orang petugas PPHID untuk mendampingi 853 jamaah haji Malut di Tanah Suci. Umumnya mereka masih berusia muda sehingga diyakini bisa membantu dan melayani para jamaah haji Malut selama berada di sana.

Ia mengaku kaget ketika mengetahui ada salah jamaah haji Malut bernama Mahmud Bin Kimsan yang meninggal di rumah sakit tanggal 25 September 2015. Tetapi baru diketahui oleh petugas PPIHD Malut di sana tanggal 6 Oktober atau sudah 12 hari. "Itu berarti mereka tidak mengeceknya di rumah sakit," katanya.

Gubernur mengatakan, petugas PPIHD memang memikul tugas berat saat mendampingi jamaah haji di Tanah Suci. Tetapi kalau ada salah seorang jamaah haji yang sakit dan kemudian meninggal di rumah sakit tidak diketahui oleh petugas PPIHD selama 12 hari, jelas itu suatu hal yang mengecewakan. Abdul Gani mengatakan hal itu  menunjukkan mereka tidak serius melaksanakan tanggung jawabnya.

Salah seorang keluarga almarhum Mahmud Bin Kimsan Effendi Mahmud ketika melakukan aksi demo di halaman Gedung Dhuafa Center Ternate mengatakan bahwa ia mengetahu ayahnya telah meninggal tanggal 6 September 2015 dari salah seorang petugas PPIHD dari Gorontalo.

"Kami mengetahui ayah kami meninggal dari petugas PPIHD Gorontalo. Lalu di mana tanggung jawab petugas PPHID Malut. Berarti mereka tidak pernah mengecek ayah kami selama berada di rumah sakit," katanya dengan bercucuran air mata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement