REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: EH Ismail dari Tanah Suci
MAKKAH -- Kabar mengejutkan datang tepat pukul 19.30 waktu Arab Saudi, Rabu (7/10). Saat itu, saya dan rekan-rekan tim Media Center Haji (MCH) Daerah Kerja Bandara Jeddah-Madinah sedang beristirahat di kamar hotel Diwan Al-Aseel Jeddah. Hotel ini menjadi lokasi penginapan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daker Bandara.
Di tengah keasyikan saya dan kawan-kawan berbincang, Kepala Seksi Katering Daker Bandara Iin Kurniawati mengirimkan pesan di grup whatsapp Daker Bandara. Bunyinya: Mohon doanya, kawan kita Pak Sugiyanta pingsan. Sekarang sedang di oktagon.
Inna lillahi wa inaa ilaihi rajiun. Spontan saya berucap bercampur kekagetan. Betapa tidak, Pak Sugiyanta adalah salah satu teman sekamar tim MCH Daker Bandara di Kamar 607 Hotel Diwan Al-Aseel.
Di kamar hotel yang memiliki dua kamar dan satu ruang tamu ini, kami tinggal bersembilan. Lima adalah tim MCH dan empat orang lainnya petugas Daker Bandara. Salah satunya adalah Pak Giyanta, begitu kami memanggil beliau.
Tentu saja kabar dari Bu Iin membuat kami semua kaget. Beberapa hari sebelumnya, Pak Giyanta baru saja menyelesaikan umrah sunah dan tawaf wada. Bahkan, sebelum berangkat bertugas, Pak Giyanta tidak menampakkan gejala sedang sakit atau menunjukkan tanda-tanda penurunan stamina.
Pesan Bu Iin pun langsung berbalas dari sejumlah petugas. Kepala Seksi Kedatangan dan Pemulangan Jamaah Edayanti Dasril Munir langsung menanyakan penyebab pingsannya Pak Giyanta.
Hasan, mukimin asal Palembang yang turut menangani Pak Giyanta menerangkan, pegawai Kementerian Agama itu terkena gejala stroke. Tubuh sebelah kanannya sulit digerakkan.
Saya pun langsung mengangkat telepon dan menghubungi Pak Taufik, teman satu kamar yang kebetulan satu shift tugas dengan Pak Giyanta. Pak Taufik menjelaskan hal yang sama. Pak Giyanta, kata Palk Taufik, tiba-tiba mengatakan kepalanya pusing saat sedang bekerja di bandara.
Saat itu, Pak Giyanta sedang duduk. Lalu, tak lama Pak Giyanta limbung dan tubuhnya merebah. Petugas lain pun segera membawa Pak Giyanta ke oktagon, lokasi yang dijadikan klinik khusus untuk jamaah haji Indonesia (Balai Pengobatan Haji Indonesia/BPHI) di Bandara Internasional King Abdul Azis (KAA) Jeddah.
Setelah beberapa saat mendapatkan perawatan di oktagon, para dokter di BPHI Bandara pun merujuk Pak Giyanta ke Rumah Sakit King Abdullah Medical Complex, Jeddah.