REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Sebanyak 144.773 jamaah haji Indonesia telah meninggalkan Makkah baik kembali ke Tanah Air maupun ke Madinah untuk melanjutkan ibadah Arbain, sehingga jalan-jalan di kota kelahiran Nabi Muhammad SAW itu semakin lengang.
Pantauan Media Center Haji (MCH) Daerah Kerja (Daker) Mekkah, Kamis, sejumlah penginapan yang biasa ditempati jamaah haji Indonesia sudah banyak yang tutup karena semua jamaah sudah meninggalkan pemondokan tersebut, seperti yang terlihat di pemondokan sektor VI daerah Syisyah.
Bahkan bus Shalawat nomor 7 rute Syib Amir - Syisyah 1 yang melayani jamaah ke Masjidil Haram dengan wilayah lintasan pemondokan sektor IV dan VI sudah tidak beroperasi sejak Rabu (14/10) siang.
"Sampai pukul 17.00 Waktu Arab Saudi (WAS) Rabu kemarin, sebanyak sebanyak 169 kloter dengan 69.065 jamaah haji Indonesia gelombang kedua sudah meninggalkan Kota Mekkah Al Mukarramah menuju Madinah Al Munawarrah," kata Kepala Seksi Sistem Komputerisasi dan Informasi Haji Terpadu (Siskohat) Daker Mekkah, Reza Muhammad Marzal.
Ia mengatakan sejak 3 Oktober proses pemberangkatan jamaah haji ke Madinah terus dilakukan dan akan berakhir pada Jumat, 16 Oktober ini.
Selain itu jamaah yang menuju Madinah, lanjut Reza, ada 75.717 orang yang tergabung dalam 184 kloter sudah kembali ke Tanah Air pada gelombang pertama (28 September - 10 Oktober) melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAAIA) Jeddah.
Sehingga total jamaah yang meninggalkan Mekkah telah mencapai 144.773 orang dari total sekitar 154.000 jamaah haji reguler yang datang ke Tanah Suci.
Sedangkan jamaah haji gelombang kedua kembali ke Tanah Air melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah. Menurut Kepala Daker Airport Jeddah - Madinah Nurul Badruttamam, sampai dengan Kamis (15/10), pukul 06.00 WAS, sebanyak 46 kloter sudah diberangkatkan dari Bandara AMAA Madinah menuju Tanah Air.
"Proses pemulangan jamaah haji Indonesia gelombang kedua (197 kloter) melalui Madinah sudah berlangsung sejak 12 Oktober lalu," ungkapnya menambahkan.