REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Sekitar 2.292 jemaah haji asal Somalia dilaporkan menolak kembali ke Tanah Airnya. Situasi keamanan dan ekonomi yang memburuk menjadi alasan.
Dilansir dari Arabnews, Kamis (15/10), sekitar 31,48 persen dari 7.280 total jemaah haji asal Somalia tahun ini, dilaporkan ingin tetap tinggal di tanah suci dan tak ingin kembali ke tanah air mereka. Sebuah sumber di Kementerian Haji mengatakan, para jamaah haji dijadwalkan pulang ke negara mereka masing-masing pada 15 Muharam atau 29 Oktober nanti.
"Setelah tanggal itu mereka akan dianggap melanggar izin tinggal dan hukum kerja negara. Mereka yang tidak bisa meninggalkan Kerajaan Arab Saudi karena alasan kesehatan akan ditangani oleh Departemen Paspor, bekerjasama dengan kantor urusan haji masing-masing," kata sumber tersebut.
Kepala Misi Haji Somalia, Ahmad Luqman membantah ada jamaahnya yang memutuskan tinggal. Yang sebenarnya terjadi, ada sejumlah masalah yang dihadapi jamaah. Selain itu, jemaah haji asal Somalia yang bermasalah dikatakan hanya sebesar 26 persen dan buukan 31 persen seperti yang dilaporkan.
Total jemaah haji asal Somalia, juga dikatakan sebanyak 7.440 dan bukan 7.280. Luqman menerangkan dua pesawat yang membawa jemaah asal Somalia berangkat meninggalkan Arab Saudi setiap malam. Pada Senin kemarin, hanya ada 400 jemaah haji yang pulang ke tanah air mereka.
Sebelumnya, Saudi juga harus berurusan dengan situasi yang sama di masal lalu dengan jemaah haji Suriah, yang menolak kembali ke negara mereka karena dilanda perang. Namun, masalah itu dapat diselesaikan oleh Koalisi Nasional untuk Revolusi Suriah dan Pasukan Oposisi.