REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) terus mengupayakan perbaikan penyelenggaraan ibadah haji pada tahun mendatang. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Djamil mengatakan salah satu agenda perbaikan pelayanan ibadah haji yang akan dilakukan yakni soal keterlambatan visa yang dirasakan oleh jamaah haji tahun ini.
"Bagaimanapun didalam penyelenggaraan ibadah haji selalu ada kelebihan dan kekurangan. Untuk itu kita mesti duduk bersama dengan pihak-pihak berkepentingan, terutama dari internal sebagai petugas penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi, lalu di embarkasi dan juga mereka yang melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan haji, " ujar Abdul Djamil saat ditemui di kantor Kementerian Agama Jakarta, Senin (19/10).
Ia menjelaskan, untuk masalah dokumen dan keterlambatan visa jamaah, Kemenag akan berusaha mencari mata rantai penyebab terjadinya keterlambatan itu. Nantinya hal yang tidak optimal pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini akan diperbaiki.
Selain itu, Kemenag juga akan melakukan perbaikan dalam hal pelayanan bus transportasi antar kota jamaah selama berada di Arab Saudi. Ini dikarenakan, pada tahun ini masih ditemui bus antar kota yang digunakan jamaah dalam keadaan rusak dan mogok di tengah jalan.
Ia menambahkan, hal penting lainnya yang akan dibahas oleh Kemenag dalam agenda evaluasi penyelenggaraan ibadah haji yaitu penanganan dan kesiapan petugas terhadap persoalan yang darurat atau insiden yang tidak dikehendaki semua pihak. Seperti halnya tragedi crane dan Mina.
Termasuk di dalamnya bagaiamana cara petugas melakukan penanganan terhadap korban atas insiden yang tidak dikehendaki tersebut. "Reformasi tahun depan dari segala aspek, mulai dari visa hingga hal-hal yang tidak diprediksi," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
