REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Sebanyak 300 lebih koper jamaah haji kelompok terbang 16 Embarkasi Ujungpandang, masih tertinggal di Madinah akibat pengaruh cuaca. Kepala Bidang Pelayanan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan (Sulsel) H Iskandar Fellang di Makassar, Senin (19/10) mengatakan, jamaah haji asal Kabupaten Maros dan Soppeng yang berjumlah 445 orang sebagian besar kopernya masih ada di Madinah. ''Hanya 90-an koper saja yang terbawa," kata Iskandar.
Menurut dia, suhu udara sangat tinggi di Madinah saat jamaah haji Kloter 16 akan bertolak menuju Makassar. Sehingga pihak maskapai penerbangan Garuda tidak mengangkut semua koper jamaah haji. Hal itu, karena pertimbangan keselamatan penerbangan dan penumpang.
Berkaitan dengan hal itu, Iskandar meminta kepada jamaah haji yang belum menerima kopernya agar bersabar. "Koper mereka yang tertinggal itu, akan menyusul. Karena itu, diharapkan sabar menanti," katanya.
Khusus kloter 16 ini, lanjut dia, terdapat satu orang jamaah asal Kabupaten Soppeng yang tidak kembali ke Tanah Air, karena meninggal di Tanah Suci. "Kursi jamaah Soppeng itu kemudian digantikan oleh salah seorang jamaah haji asal Papua yang kondisi kesehatannya sudah mulai pulih, pasca menderita sakit," katanya.
Sementara itu, salah seorang jamaah haji asal Kabupaten Maros, Syamsiah mengaku pasrah belum membawa kopernya ke rumah, padahal isinya adalah oleh-oleh untuk keluarga dan tetangga. "Semoga koper saya bisa diterima cepat dan kami akan sabar menunggu," katanya dengan wajah sedih. Dia mengaku sedih karena sudah banyak keluarga menunggu oleh-oleh sepulang haji sebagai berkah.