Rabu 04 Nov 2015 09:18 WIB

DPR: Perlu Diplomasi Haji dengan Arab Saudi

Makkah, menjadi pusaran jamaah haji seluruh dunia.
Foto: Reuters
Makkah, menjadi pusaran jamaah haji seluruh dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay berharap pemerintah Indonesia melakukan langkah-langkah diplomatik yang diperlukan untuk meningkatkan pelayanan terhadap jamaah haji Indonesia. "Ada beberapa hal khusus yang perlu dibicarakan dengan pemerintah Arab Saudi untuk memperbaiki pelayanan jamaah haji Indonesia," kata Saleh Partaonan Daulay melalui pesan singkat diterima di Jakarta, Rabu (4/11).

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan jangan sampai kejadian keterlambatan visa jamaah yang terjadi pada pelaksanaan haji 2015 terulang. Karena itu, pemerintah Indonesia perlu membicarakan kemungkinan kemudahan pembuatan visa bagi jamaah haji 2016.

Menurut Saleh, pelayanan jamaah haji di Arab Saudi juga perlu dibicarakan dalam pertemuan diplomatik. Hal-hal yang perlu dibicarakan misalnya pelayanan selama di Arafah dan Mina. Begitu juga soal tenda dan karpet yang lebih baik saat wukuf, klinik di Arafah dan katering selama di Armina.

Selain itu, penempatan jamaah haji Indonesia di Mina, transportasi bus yang lebih banyak dan pengakuan petugas-petugas haji asal Indonesia secara formal juga perlu dibicarakan. "Soal petugas, kita sedih bila ada petugas yang menggunakan identitas dan bendera Indonesia di dadanya tetapi tidak dihiraukan oleh petugas dan polisi di Arab Saudi," tuturnya.

Saleh mengatakan status para petugas Indonesia harus disamakan dengan petugas pemerintah Arab Saudi karena sama-sama bertugas melayani jamaah haji. Karena itu, Saleh meminta hal itu dibicarakan khusus antara pemerintah Indonesia dengan Arab Saudi.

Saleh mengatakan permasalahan penyelenggaraan ibadah haji berikutnya akan semakin banyak dan kompleks karena jumlah jamaah akan bertambah. Apalagi, Pemerintah Arab Saudi menjanjikan akan menambah kuota haji Indonesia sebanyak 20 ribu.

"Tahun depan, kuota haji Indonesia akan bertambah semakin banyak karena ada tambahan sekitar 60 ribu orang lebih dari kuota haji tahun ini. Tentu tantangan untuk memfasilitasi jamaah sebanyak itu akan semakin besar," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement