REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kesatuan Travel Umrah dan Haji Indonesia (Kasthuri) Sulawesi Selatan (Sulsel) akan mematok biaya untuk Umrah sebesar Rp 23,5 juta. Nilai ini merupakan harga terendah masyarakat untuk bisa menunaikan ibadah Umrah.
Ketua Kasthuri DPP Sulsel Usman Jasad mengatakan, harga ini telah menjadi nominal paling masuk akal untuk masyarakat yang akan menunaikan ibadah umrah. Harga Rp 23,5 juta diambil dari hitung-hitungan penerbangan termurah, penginapan, dan biaya akomodasi lainnya yang mencapai sekitar 1.470 dolar AS.
Jika dikonversi dengan nilai dollar saat ini di angka sekitar Rp 13.750, ia mengatakan, maka nilainya mencapai sekitar Rp 20 juta. Sedangkan Rp 3,5 juta tambahan dijadikan dana operasional travel atau dana tak terduga lainnya.
"Nilai ini sudah bisa disebut paling rasional. Kalau ada harga dibawah ini bisa saja, tapi lihat dulu apakah masuk di akal dengan semua fasilitas yang diberikan pihak travel," ujar Usman Samad di Kantor Kakanwil Sulsel, Senin (7/12).
Senada, pemilik travel haji dan umrah AMH Tour, Amirullah Amri menuturkan, nilai Rp 23,5 juta merupakan harga paling kecil untuk masyarakat Sulsel melaksanakan umrah. Menurut dia, sejauh ini di Sulsel memang masih ada travel yang menyediakan paket umrah dengan harga dibawah Rp 20 juta, bahkan dibawah Rp 15 juta.
Amirullah meminta masyarakat paham dengan angka yang tidak masuk akal tersebut. Dia menjelaskan, terkadang ada travel umrah yang memberikan harga di bawah Rp 15 juta. Tapi uang yang masuk kepada pihak travel biasanya akan digunakan terlebih dahulu untuk sebuah bisnis.
"Sekarang warga bayar, naik umrah bisa satu tahun ke depan. Uang yang masuk digunakan bisnis lain dulu. Kalau bisnisnya jalan dan lancar itu tidak masalah. Tapi kalau bisnisnya tidak jalan dan rugi bagaimana. Pasti akan bermasalah," ujar Amirullah.