REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 30 persen anak-anak dan remaja memilih berangkat ke Tanah Suci melaksanakan ibadah umrah sembari mengisi liburan sekolah di akhir tahun.
Tren positif tersebut, perlu diimbangi dan diperkuat dengan bimbingan manasik yang mempermudah bagi anak-anak dan remaja dalam menjalankan ibadah umrah.
''Selain itu, tujuannya agar orang tua bisa ibadah dengan tenang selama di Tanah Suci,'' ungkap Mohammad Rocky Masyhur, salah satu pimpinan penyelenggara umrah Maktour kepada Republika.co.id di Jakarta, Rabu (23/12)
Untuk itu, sambung Rocky, perusahaannya sengaja menyiapkan skema khusus guna mengakomodir kebutuhan anak-anak dan remaja selama di Tanah Suci. Salah satunya, membuat program khusus selama ibadah umrah.
''Banyak orang tua yang membawa anak-anaknya, usianya 7-15 tahun dalam berumrah. Anak-anak ini butuh bimbingan khusus, sehingga bisa menjalani ibadah tanpa bergantung orang tua-nya,'' ungkap Mohammad Rocky.
Menurut Rocky, pihaknya Merespons tren tersebut dengan menyiapkan acara tersendiri sehingga orang tua tidak terganggu. Tentu, kemasannya sangat anak muda.
Misalnya, taushiyahnya dengan gaya bahasa anak-anak dan remaja. ''Salah satunya juga menyelipkan pendidikan bahaya narkoba, dan lain-lainnya dalam taushiyah,'' ungkap Mohammad Rocky menambahkan.




