Kamis 10 Mar 2016 07:26 WIB

'Penipuan Berkedok Umrah Muncul Karena Masyarakat Ingin Harga Murah'

Rep: c21/ Red: Agung Sasongko
suasana masjidil haram di makkah, arab saudi, yang dipadati jamaah umrah jelang idul fitri
Foto: dok. maktour
suasana masjidil haram di makkah, arab saudi, yang dipadati jamaah umrah jelang idul fitri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peranan tokoh ulama, tokoh lokal, serta intitusi di bawah Kementerian Agama (Kemenag) sangat penting memberi pesan edukatif tentang program lima pasti umrah. Hal tersebut harus dilakukan agar calon jamaah umrah tidak tertipu oknum tidak bertanggung jawab.

Kepala Seksi informasi Haji Kementerian Agama (Kemenag), Affan Rangkuti mengatakan calon jamaah umrah tertipu karena budaya masyarakat Indonesia yang selalu menginginkan semua murah. "Ini murah ingin,  namun dia tidak melihat dampak di belakang itu. Itu ciri konsumtif budaya masyarakat Indonesia," kata Affan, Kamis (10/3).

Dia mengatakan yang penting murah, terjangkau dan ada testimoni. Itu semakin memperkuat alasan calon jamaah umrah untuk mendaftar meskipun hal tersebut salah.  "Kita sampaikan dari apa yang kita katakan di atas, sikap edukatif atau penyadaran masyarakat. Di sini kuncinya," kata dia.

Affan menuturkan sistim kesadaran lima pasti umrah telah dilakukan Kemenag. Namun seharusnya sampai di pranata sosial di bawah atau kecamatan.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement