REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KH Hasyim Muzadi berpesan kepada petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1437H/2016M agar memahami makna kemabruran haji. Sebanyak 826 petugas haji telah mengikuti acara pembekalan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, 14-23 Juni.
"Semua pasti ingin mencapai kemabruran," kata Hasyim dalam acara pembekalan petugas PPIH Arab Saudi 1437H/2016M di Jakarta pada Rabu (22/6) malam. "Dan, untuk meraih kemabruran, banyak yang harus dilakukan."
Petugas haji, kata Hasyim, punya cara tersendiri dalam mencapai kemabruran. Caranya dengan memenuhi syarat kemampuan finansial sebagai salah satu syarat haji.
"Syarat biaya itu yang ditukar dengan tenaga. Petugas yang tidak bekerja atau malas-malasan, maka biayanya menjadi tidak jelas," katanya.
Hasyim mengatakan petugas menjadi wajib hukumnya menukar biaya dengan pelayanan optimal dalam melayani ibadah haji. Jika hal tersebut dilukan, maka petugas haji sesungguhnya telah memperoleh kemabruran.
Hasyim mengatakan itulah makna kemabruran ibadah haji. Seberapa mabrur itu tergantung pada tingkah lakunya.
"Petugas haji harus bisa memposisikan diri sebagai uswah bagi para jamaah haji. Ibadah haji jangan dikotori dengan sikap-sikap negatif," katanya. "Itulah kemabruran yang akan ditukar dengan surga."
Sebanyak 826 petugas PPIH Arab Saudi 1437H/2016M telah mengikuti pembekalan selama sepuluh hari sejak 14 Juni. Dari total tersebut, sebanyak 306 berasal dari Kemenkes. Sisanya berasal dari Kemenag dan instansi terkait lainnya seperti TNI/POLRI dan media.